Matius 24:10-14
Matius 24 dan 25 merupakan khotbah Yesus mengenai akhir zaman. Yesus yang mempunyai zaman ini mengetahui bahwa diakhir-akhir ini akan banyak kesukaran yang akan membuat kita lengah dalam mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Sebagai orang-orang percaya, kita seharusnya sudah menang terhadap pergumulan jasmani maupun jiwani. Sebab apabila kita tidak menang terhadap hal-hal mendasar ini, maka kita akan semakin sulit menghadapi masa-masa sukar khususnya dalam kehidupan rohani kita, karena dari ayat-ayat ini kita melihat bahwa dihari-hari terakhir akan timbul banyak penyesatan.
Ada 6 bagian penting dalam Matius 24, yaitu:
- Bait Allah akan diruntuhkan. Goncangan gereja secara fisik akan terjadi agar Allah bisa menemukan Bait Allah yang sejati.
- Permulaan penderitaan
- Siksaan yang berat dan mesias-mesias palsu
- Kedatangan Anak Manusia dan perumpamaan tentang pohon ara
- Nasehat supaya berjaga-jaga
- Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat
Beberapa hal sulit yang perlu diwaspadai pada akhir zaman adalah:
- Penyesatan (mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu)
- Kesukaran karena pembukaan meterai-meterai. Hal ini merupakan permulaan penderitaan, banyak orang yang tidak selamat karena tidak bertahan (tidak setia) dan murtad.
PENYESATAN
Matius 24:3-5,11,24
Apabila kita semakin dekat dengan Tuhan, maka kita akan semakin peka terhadap tanda zaman. Kalau kita membaca ayat-ayat ini maka berulang-ulang Yesus memperingatkan mengenai kesesatan. Bahkan orang-orang pilihan pun akan sulit untuk bertahan.
Kata sesat dalam bahasa Yunani ditulis planaō
Yang berarti:
- Tersesat (keluar dari jalan atau rute yang benar)
- Menipu/merayu (menawarkan sesuatu yang lebih)
- Mengembara (tidak tahu arah)
Alkitab berkata bahwa memang penyesatan harus ada. Tujuan dari penyesatan yang dilakukan iblis adalah untuk membawa orang-orang ke neraka bersamanya. Yang harus kita waspadai adalah tipuan mengenai kesesatan ini selalu menawarkan kita untuk tampil lebih. Iblis selalu menawarkan hal-hal lebih secara jasmani, keinginan daging dan mencintai diri sendiri.
Matius 24:4 kata menyesatkan dipakai kata menipu/ menyesatkan/deceive. Bahkan Alkitab menyebutkan bahwa banyak orang akan tersesat. Penyesat ini akan datang dan melakukan mujizat, namun perhatikan bahwa orientasinya selalu kepada hal-hal lahiriah. Ada mesias yang diurapi tetapi pengurapan palsu. Ajarannya mengandung mujizat tetapi demi kepentingan-kepentingan lahiriah manusia.
2 Timotius 3:5, berkata bahwa penyesatan menyentuh bagian lahiriah, keuangan kita. Mereka memungkiri kekuatan ibadah, artinya mereka hanya memusatkan perhatian kepada hal-hal jasmani. Penyesatan selalu menyusul apa yang sudah benar, seolah-olah menjadi lebih benar. Kekuatan ibadah kita terdapat didalam roh kita yang mempengaruhi jiwa kita. Kekuatan ibadah bukan dari berkat-berkat, tetapi bagaimana ibadah dapat mengubah kehidupan kita.
Penyesatan selalu menyelundup (2 Timotius 3:6). Penyesatan secara diam-diam menawarkan sesuatu yang lebih baik. Banyak hal yang “menyeludup” hari-hari ini (melalui HP, barang elektronik, arisan, dll) yang mempengaruhi keputusan kita, sehingga penyelundupan yang dikerjakan oleh Iblis berlangsung secara tidak disadari dan merusak pikiran kita. Ketika tawaran ini menyangkut diri kita, pasti kita tergiur apalagi tawarannya menyangkut keuangan kita. Kalau kita tidak menang terhadap hal-hal ini, maka kita mudah bertambah lemah dan bertambah ragu kepada Tuhan jika mengalami ujian dibidang keuangan. Tugas kita saat menghadapi keinginan daging adalah dengan mematikan keinginan daging. Bagaimana caranya? Jangan sering dikasih makan. Artinya apa yang menjadi kelemahan kita jangan dituruti. Belajarlah untuk mendisiplinkan diri. Dan tentu hidup ini kita serahkan kepada Roh Kudus untuk dapat dipimpin.
Penyesatan selalu menyusul hal-hal yang sudah benar, seolah-olah nampak benar. Kejadian 3 menceritakan bahwa sejak awal, penyesatan sudah dimulai di taman Eden. Awalnya Hawa dapat memberi jawaban kepada ular. Tetapi ketika timbul keraguan, maka penyesatan itu menyusul masuk dalam pikiran Hawa. Ular mulai menawarkan dari hal-hal yang lahiriah, tetapi lama kelamaan masuk lebih dalam dan membuat Hawa ragu dan pada akhirnya membuat Hawa memakan buah yang dilarang Tuhan bahkan memberinya kepada Adam untuk dimakan oleh Adam.
2 Korintus 11: 3, “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.”
Kata disesatkan dalam bahasa inggris adalah corrupt. Sedikit demi sedikit ‘digerogoti’ sehingga mulai meragukan Tuhan.
NASIHAT TERHADAP PENYESATAN
2 Timotius 3:14, apa yang kita terima dan yakini mengenai kebenaran, harus benar-benar kita pegang dan kita ikuti. Jangan sampai kita disesatkan dalam pikiran kita, sehingga kita tidak berpegang kepada kebenaran dan keluar dari jalur yang seharusnya. Selain itu, kita diminta untuk mengingat orang-orang yang berperan penting dalam mengajar kebenaran didalam hidup kita. Timotius juga diminta untuk mengingat nilai-nilai yang telah tertanam sejak kecil. Sebagai orang tua, marilah kita menanamkan nilai-nilai kekal atau nilai rohani dalam hidup anak-anak kita (ayat 15).
1 Timotius 4: 6, Ingatkan saudara-saudara kita. Dalam keluarga juga baiklah kita mengajak keluarga kita dalam pokok-pokok iman dan ajaran yang sehat, sehingga bukan hanya kita yang diselamatkan tetapi keluarga kita juga lepas dari penyesatan.
KESIMPULAN
Sebagai anak-anak Tuhan, marilah kita berjuang dan mempertahankan iman lewat Firman Tuhan yang telah disampaikan kepada kita (Yudas 1:3). Akan terjadi banyak hal yang sulit karena pembukaan meterai, tetapi lebih lagi yang harus kita waspadai adalah penyesatan-penyesatan di akhir zaman. Apabila kita kuat didalam Firman Tuhan, maka kita akan kuat dalam mempertahankan iman kita menghadapi setiap penyesatan.