logo test

MENJADI JEMAAT YANG MENANG – Oleh: Pdt. J.S. Minandar (Ibadah Raya 1 dan 2 – Minggu, 23 September 2018)

Matius 3:21

Jika diperhatikan dalam kitab Wahyu, Yesus memberikan nasihat yang sama kepada ketujuh jemaat yaitu dengan kalimat “barang siapa menang.” Jadi Yesus menuntut agar ketujuh jemaat harus menang. Tetapi menang dari seperti apa? Karena jemaat di kitab Wahyu memiliki spesifikasi yang kurang. Secara umum, kita memiliki kekurangan yang berbeda dan harus mengatasi setiap kelemahan tersebut. Dan jemaat Laodikia paling banyak kekurangnnya (ay. 17,18).

Lima Kelemahan Jemaat Laodikia :

  • Kemelaratan Rohani
  • Kemalangan Rohani
  • Kemiskinan Rohani
  • Kebutaan Rohani
  • Ketelanjangan Rohani  dan Kebutaan Rohani

Meskipun jemaat Laodikia kaya raya karena penghasilan yang sangat menunjang dari penjualan kain wol dan strategisnya wilayah Laodikia, namun secara rohani jemaat Laodikia memiliki lima kelemahan. Dan jemaat Laodikia harus mengatasi kelima masalah tersebut dan satu hal yang harus jemaat Laodikia atasi adalah masalah kebutaan rohani.

KEBUTAAN ROHANI
Secara fisik setiap orang memelihara kesehatan matanya. Tetapi tidak ada yang dapat mengetahui kebutaan rohani setiap orang dan ini kebutaan yang fatal. Dalam Mazmur 119:18 menerangkan bahwa pemazmur terhalang matanya, sehingga tidak dapat melihat keajaiban-keajaiban Taurat. Mata yang terhalang akan membuat seseorang kehilangan penglihatan tentang keajaiban firman Allah. Sekecil apapun penghalang akan sangat berpengaruh, contohnya seperti uang koin yang diletakkan di depan mata lalu dihadapkan ke matahari, itu akan menutup matahari yang besar. Sekecil apapun penghalang yang menutupi mata rohani seseorang, akan menutup banyak keajaiban firman Allah.

PENYEBAB KEBUTAAN ROHANI
Ada beberapa penyebab yang membuat kita tidak melihat kemuliaan Allah yaitu:
1. KETAKUTAN (2 raja-raja 6:8-23)
Dalam kisah tersebut dituliskan bahwa kerajaan utara sedang terjadi konflik dengan Aram dan setiap kali Aram menyerang pasti gagal sebab rencana mereka sudah diketahui oleh orang Israel karena ada Nabi Elisa. Itu sebabnya orang Aram datang menangkap Elisa. Ayat 15 – saat hamba Elisa melihat pasukan Aram, ia ketakutan tetapi Elisa tidak takut, sebab matanya terbuka. Itu sebabnya dalam ayat 17 – Elisa berdoa agar mata bujangnya terbuka, sehingga melihat tentara Allah menyertai mereka. Sebab Elisa melihat Allah menyertai dan membelanya.

Terkadang kita sebagai orang percaya memiliki pandangan seperti bujang Elisa yang lebih fokus pada penghalang. Padahal firman Allah katakan bahwa orang percaya ada dalam genggaman tangan Allah – Yohanes 10:37-29. Oleh sebab itu, jangan sampai ketakutan membuat kita tidak dapat melihat kemuliaan Tuhan seperti yang terjadi di Israel.

2. IMAN YANG TIDAK MURNI (Matius 14:22-23)
Sebagai orang percaya jangan sampai memiliki iman yang tidak murni, yang masih berpegang pada hal-hal diluar kristus. Dalam Matius 14:22-33, khusunya di ayat 25, menuliskan bahwa murid-murid Yesus mengalami badai angin. Faktanya, murid-murid terkejut dan berteriak-teriak karena berpegang kepada ajaran nenek-nenek tua atau takhayul (1 Timotius 4:7). Konon katanya jika ada sesuatu yang aneh di laut saat badai, mereka akan celaka. Itu sebabnya murid-murid berteriak karena takut akan mati. Sampai Tuhan Yesus mengatakan agar murid tenang dan jangan takut karena ada Yesus. Angin pusaran itu disebabkan karena angin yang bertiup dari utara ke selatan dicela-cela bukit. Jangan sampai mata terhalang karena berpegang pada ajaran nenek moyang. Solusinya, jika yang bukan dari firman Allah, harus dibuang bukan diwariskan kepada keturunan selanjutnya.

3. PERASAAN KECEWA (Lukas 24:13-16)
Satu kali dalam perjalanan ke Emaus kedua murid Yesus bercakap-cakap tentang peristiwa yang terjadi di Yerusalem dan dalam perjalanan mereka berjumpa Yesus, namun mereka tidak sadar akan kehadiran Yesus karena perasaan kecewa. Ayat 20, 21- kekecewaan mereka membuat mereka tidak melihat Yesus. Tetapi syukur kedua murid tersebut mendesak Yesus untuk singgah ke rumah mereka dan makan sehidangan dengan mereka sehingga mereka dipulihkan. Kekecewaan membuat kita semakin tidak melihat kemuliaan Tuhan. Solusinya: terima pribadi Tuhan Yesus dan Tuhan akan pulihkan. Sebab Yesus sudah memberikan diriNya, apa lagi yang kita butuhkan. Jadi untuk apa kecewa.

4. MELECEHKAN FIRMAN ALLAH (2 Raja-raja 6:24 – 7:20)
Kisah ini merupakan kelanjutan di poin pertama, yaitu kasus dengan Aram. Saat itu Israel bukan lagi dikepung tempat tinggal nabi Elisa melainkan ibu kota Israel yaitu Samaria. Orang Israel mengalami kelaparan. 2 Raja 7:1, seorang tentara penjaga pintu gerbang, saat mendengar ucapan nubuatan Elisa, tidak percaya dan membantah serta mengomentari ucapan Elisa. Alhasil ia mati diinjak-injak di pintu gerbang. Firman Tuhan selalu terjadi. Oleh sebab itu jangan remehkan firman Tuhan agar kita tidak binasa.

JANJI TUHAN
Dalam Alkitab (Firman Tuhan) terdapat 37.000 Janji Allah, meliputi janji agar jangan takut, janji keselamatan, janji berkat, dan pertolongan. Untuk dapat mengalami janji tersebut, Kita tidak hanya sekedar membaca dan mendengar janji Tuhan. Kita harus percaya dan nikmati, mengalami, merasakan semua yang Tuhan janjikan kepada kita. Amin…!!!

Arsip Catatan Khotbah