logo test

KARAKTER ALLAH – oleh Ps. Jeff Minandar (Ibadah Raya 3 – Minggu, 17 Juni 2018)

Banyak dari kita pernah mendengar istilah karakter, dan kalau saya tanyakan mungkin sebagian besar dari kita yang hadir tidak yakin apa sebenarnya karakter itu. Karakter berasal dari Bahasa Yunani “charaktēr” (tanda, kualitas yang berbeda – alat untuk memberi tanda) diturunkan dari kata kerja “charassein” (mempertajam, membuat alur, mengukir). Jadi secara singkat, karakter adalah kualitas pribadi yang membuat Anda berbeda dari yang lain. Dalam bahasan Kristen tentu kita mengenal Galatia 5:22-23 sebagai daftar buah Roh yang ditulis Rasul Paulus. Tetapi kita bisa lihat ini juga sebenarnya adalah karakter pengikut Kristus, yang membedakan kita dari dunia.

Kembali ke sejarah bahasan tentang karakter. Secara sederhana dulu orang menggolongkan karakter orang berdasarkan “cairan tubuh” yang dominan, sehingga keluar istilah: sanguinis, plegmatis, koleris, melankolis. Tetapi teori ini sebenarnya sudah tidak kekinian lagi. Karena perkembangan Psikologi terbaru menggolongkan (istilahnya) 24 “kekuatan karakter” kedalam 6 nilai kebaikan yang muncul disepanjang zaman.

  • Kebijaksanaan (Wisdom): kreatifitas, keingintahuan, suka belajar, punya sudut pandang.
  • Keteguhan hati (Courage): keberanian, ketekunan, kejujuran, antusiasme.
  • Kemanusiaan (Humanity): kasih, kesopanan, intelegensi sosial.
  • Keadilan (Justice): tanggung jawab sosial, kerjasama, kesetaraan, kepemimpinan.
  • Menahan Diri (Temperance): pengampunan, rendah hati, hikmat, pengendalian diri.
  • Melebihi Akal (Transcendence): menghargai keindahan, syukur, optimis, humor, rohani.

Seseorang dan karakternya akan mengundang ekspektasi dari orang yang disekitarnya. Misalnya orang yang bijaksana, diharapkan suka belajar, dan punya sudut pandang yang baik. Semua dari kita adalah kombinasi yang unik dari kekuatan-kekuatan karakter ini. Saya percaya semua kekuatan karakter ini ada lengkap pada “karakter” Tuhan (dengan sengaja saya beri tanda kutip karena istilah ini adalah bentuk personifikasi kita terhadap Tuhan). Saya akan kehabisan waktu untuk menjelaskan satu per satu kepada Anda.

Tetapi mari kita mulai dengan ini, kalau Allah punya kelengkapan kekuatan karakter, berarti manusia juga diciptakan dengan kekuatan-kekuatan karakter dan nilai-nilai kebaikan. Lalu apa guna itu semua? Ekspektasi Allah kepada kita seperti apa? Saya rasa kita bisa lihat dari apa yang Tuhan sampaikan melalui Nabi Yesaya di Yesaya 5:1-7. Pada konteks tulisan Nabi Yesaya ini Allah memiliki ekspektasi, namun kemudian berujung pada hasil yang tidak sesuai. Lalu apakah Allah kemudian sama seperti orang tua yang:

  • Memiliki ekspektasi tinggi.
  • Tegas dan disiplin.
  • Tidak mudah dipuaskan.

Beberapa dari Anda berpikir Allah seperti itu, karena Anda melihat contoh yang seperti itu, entah itu orang tua Anda atau orang tua lain yang Anda tahu. Saya rasa Anda pernah baca Matius 7:11. Ketika saya membaca ayat ini saya langsung melihat semua hal yang tertulis di atas sebagai sebagian sisi karakter Allah, tetapi Allah jauh lebih besar dan baik dari itu. Sekali lagi saya akan kehabisan waktu untuk menjelaskan tentang Kasih Allah yang melebihi logika kita. (“It’s All About Love.” @jeffminandar.com)

Kekuatan “karakter” Allah yaitu Kasih saya rasa menjadi yang paling menonjol. Ada satu lagu rohani “kontroversial” yang menggambarkan kekuatan karakter Allah, tetapi yang terbesar adalah kasih-NYA. Judul lagu ini “Reckless Love”.

VERSE-1:
Before I spoke a word, You were singing over me
(Sebelum aku bisa berkata, KAU telah bernyanyi atasku)

You have been so, so good to me
(KAU begitu sangat baik bagiku)

Before I took a breath, You breathed Your life in me
(Sebelum aku bisa bernafas, KAU telah hembuskan nafas hidup-MU dalamku)

You have been so, so kind to me
(KAU begitu sangat memperhatikanku)

REFF:
Oh, the overwhelming, never-ending, reckless love of God
(Oh betapa luar biasa, tak terbatas, Kasih Allah yang berani)

Oh, it chases me down, fights ’til I’m found, leaves the ninety-nine
(Kasih itu mengejarku, berjuang hingga kuditemukan, meninggalkan 99 yang lain)

I couldn’t earn it, and I don’t deserve it, still, You give Yourself away
(Aku tak dapat mengusahakannya, dan aku tak layak mendapatkannya, tetapi ENGKAU tetap memberi hidup-MU)

Oh, the overwhelming, never-ending, reckless love of God, yeah
(Oh betapa luar biasa, tak terbatas, Kasih Allah yang berani)

VERSE-2:
When I was Your foe, still Your love fought for me
(Saat aku masih menjadi musuhmu, Kasih-MU tetap berjuang bagiku)

You have been so, so good to me
(KAU begitu sangat baik bagiku)

When I felt no worth, You paid it all for me
(Saat aku merasa tak berharga, KAU bayar semua bagiku)

You have been so, so kind to me
(KAU begitu sangat memperhatikanku)

BACK-TO-REFF THEN BRIDGE

BRIDGE
There’s no shadow You won’t light up
Mountain You won’t climb up
Coming after me
(Tak ada gelap yang tak KAU terangi
Gunung yang tak KAU daki
Mencari diriku)

There’s no wall You won’t kick down
Lie You won’t tear down
Coming after me
(Tak ada penghalang yang tak Kau robohkan
Kebohongan yang tak Kau bukakan
Mencari diriku)

BACK TO REFF

Bisakah Anda lihat semua karakter-NYA dari lagu di atas?

  • Kebijaksanaan (Wisdom): kreatifitas, keingintahuan, suka belajar, punya sudut pandang.
  • Keteguhan hati (Courage): keberanian, ketekunan, kejujuran, antusiasme.
  • Kemanusiaan (Humanity): kasih, kesopanan, intelegensi sosial.
  • Keadilan (Justice): tanggung jawab sosial, kerjasama, kesetaraan, kepemimpinan.
  • Menahan Diri (Temperance): pengampunan, rendah hati, hikmat, pengendalian diri.
  • Melebihi Akal (Transcendence): menghargai keindahan, syukur, optimis, humor, rohani.

Saya melihat Allah seperti gambaran Bapa yang sangat kaya, yang memberi “kehendak bebas” pada anak-anaknya. Lukas 15:11-32. Apakah Bapa memiliki ekspektasi, tentu saja, itu yang saya rasa menjadi misi kita di dunia. (“Misi Kita di Dunia.” @jeffminandar.com)

Sama seperti itu Bapa di Surga, melihat posisi Anda sekarang dan meminta Anda kembali. DIA tahu yang terbaik, DIA tahu bersama-NYA-lah tempat paling aman bagi Anda, DIA tahu mana yang lurus dan mana yang bengkok. Seperti Bapa yang mengasihi, yang menyerahkan Anak-NYA yang tunggal untuk keselamatan Anda, DIA sekarang menanti Anda menunjukkan karakter Anda yang seharusnya serupa dan segambar dengan DIA. Yeremia 2:2.

  • DIA tidak pernah melupakan Anda. DIA mengingat Anda.
  • Semua tindakan Anda yang dimotivasi oleh Kasih kepada-NYA, sungguh menyenangkan Hati-NYA.
  • Allah melihat perjanjian itu seperti sebuah ikatan pernikahan, serius, kita saja yang tidak setia.
  • Karakter Allah itu sebenarnya Anda miliki, kembali kepada kasih yang semula, yang mengikuti DIA apapun resikonya.

Godbless

Arsip Catatan Khotbah