logo test

KELIMPAHAN DAN KEPUASAN DALAM YESUS – Oleh: Pdt. Dolfie Memah, GPdI Tabanan Bali (Ibadah Raya 3 – Minggu, 22 Juli 2018)

Mazmur 1: 1-6

Dalam Mazmur 1, jika sekilas diperhatikan ayat–ayat dalam pasal tersebut seperti diperhadapkan dengan dua kelompok. Tetapi yang sebenarnya ditekankan disini adalah manusia diberikan hak untuk memilih dan memposisikan dirinya. Manusia adalah makhluk yang luar biasa istimewa, sebab dalam Kejadian 1 dan 2, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Konsep Allah tentang manusia sudah ada di dalam pikiran Allah sebelum dunia diciptakan. Meskipun semua ciptaan pertama sampai kelima, hanya dengan berfirman namun lain dengan manusia, Allah menciptakan manusia dengan mengambil debu tanah, membentuknya dan menjadi mitra Allah. Manusia dikonsepkan menjadi pribadi yang akan mendampingi Kristus, memerintah bersama dalam kerajaan Allah. Itu sebabnya iblis berusaha dengan gigih untuk menjatuhkan manusia dengan menaburkan pikiran yang jahat. Karena iblis ingin bukan manusia yang dikonsep Tuhan yang berkuasa melainkan dirinya.

Kasih Allah dinyatakan kepada umatNya, tidak peduli seperti apa bentuk diri kita karena Allah punya rencana bagi kita yaitu menjadikan kita serupa dengan Yesus dan menikmati kasih karuniaNya serta kebaikanNya. Dalam Kejadian 4 – saat manusia jatuh dalam dosa. Allah tetap mencari Adam dan Hawa meskipun mereka takut, Adam dan Hawa tetap keluar untuk berjumpa Allah. Allah memanggil manusia dengan kasih. Dengan panggilan yang lembut itulah, mereka datang kepada Allah. Kasih yang sama pun dimiliki oleh Yesus, Anak Tunggal Allah yang mati bagi semua orang dan memanggil mereka yang berdosa. Siapa yang berani datang dan mengakui dosanya maka dosanya maka diampuni.

Yohanes 1:1-5, Yesus adalah firman yang adalah menjadi manusia dan diam didalam kita. Keberadaan Kristus dalam diri orang percaya membuat Iblis tidak berani menyerang karena Tuhan melindunginya. Sebuah contoh dalam Ayub 1:1-10, iblis berusaha menjatuhkan orang yang saleh dan membuatnya lemah. Penderitaanya bukan hanya fisik tetapi jiwanya juga terguncang karena anak-anak dan istrinya. Meskipun begitu kuat serangan iblis atas dirinya, ia tetap hidup bersama Allah bagaikan pohon yang tertanam di pinggir air dan akan selalu berbuah, itulah kehidupan Ayub.

Kejahatan manusia makin bertambah (2 Timotius 3:1-5). Dunia sedang dilanda dengan dua arus, yaitu arus yang baik dan jahat. Kehausan manusia akan kebenaran diisi dengan kematian dan kesusahan, yang membawa kepada kebinasaan kekal. Tetapi ada air yang membawa kepada kehidupan yang jernih dan murni yaitu air kehiduapn di dalam Yesus (Yohanes 7:37-39). Hanya Yesus yang memberikan kepuasan dalam diri. Kita dapat puas dengan apa yang kita miliki sekarang, tetapi berapa banyak orang yang hanya puas dengan kedudukan serta kekayaan pasti menyesal, kecuali ia menumpuk kekayaan dalam Yesus (Yohanes 7:39) yaitu kekayaan Rohani. Kisah Para Rasul 1:8- Roh Kudus adalah kuasa Allah yang memampukan orang percaya untuk menjalani kehidupan dalam dunia ini. Dekatlah dengan Sang sumber air kehiduan maka kita akan hidup kokoh seperti Ayub. Tuhan sudah menciptakan kita dengan spesial, Allah memberikan RohNya sehingga setiap orang percaya diperbaharui didalam Yesus maka hidup ini akan menjadi saksi yang hidup. Tuhan Yesus memberkati.

Arsip Catatan Khotbah