Markus 16:16
“Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
PENDAHULUAN
Setelah Yesus disalib, dikubur dan dibangkitkan, beberapa kali Yesus menampakan diri kepada murid-murid-Nya untuk menyampaikan pesan firman Allah yang harus dilakukan oleh setiap orang yang ingin diselamatkan dan masuk Sorga.
AJARAN YESUS DAN RASULNYA
Adapun yang harus diimani dan dilakukan oleh setiap orang yang ingin diselamatkan adalah semua ajaran Yesus dan para rasul Yesus, serta melakukan semua yang Yesus perintahkan untuk kita lakukan, seperti yang ditulis dalam Alkitab, yang kita imani sebagai Firman Allah. Dari 66 buku yang terangkum dalam Alkitab, yang adalah Firman Allah, saya kutip contoh yaitu tentang penderitaan dan juga kebangkitan yang Yesus harus alami dari sekian banyak pesan Yesus yang wajib dialami oleh setiap orang yang ingin diselamatkan.
Filipi 3:10
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia (Yesus) dalam kemuliaan-Nya.”
SYARAT MENJADI PENGIKUT YESUS
Dalam Filipi 3 Paulus menjelaskan bahwa, untuk menjadi pengikut Yesus yang sejati, kita akan mengalami berbagai tantangan yang tidak ringan. Salah satunya di ayat 10, Paulus berkata bahwa: “Kita harus masuk persekutuan dalam penderitaan Kristus.” Dengan lain kata untuk menjadi pengikut Yesus yang sejati, kita tidak cukup mengenal Yesus hanya sebagai: sumber segala berkat, penyembuh, mujizat. Semua itu Alkitabiah, tetapi Paulus ingatkan kita bahwa salah satu cara mengenal Yesus adalah lewat “kuasa kebangkitan-Nya” dan persekutuan “dalam penderitaan Yesus.” Karena persekutuan dengan penderitaan Kristus, akan membawa Paulus menjadi ”serupa dengan Yesus.”
KUASA KEBANGKITAN YESUS
Untuk itu kita pelajari betapa hebat dan dahsyatnya ”kuasa kebangkitan Yesus” bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Ketika murid-murid menyaksikan Yesus disalib dan dikuburkan, murid-murid yang pada awalnya seperti bangunan yang tegak berdiri dan kokoh kuat, berubah menjadi reruntuhan, porak-poranda bagai puing-puing yang berserakkan dan tidak sama seperti yang Yesus inginkan.
Hal ini jelas dicatat dalam:
Mar. 16:10 Para murid dan pengikut Yesus berkabung dan menangis.
Luk. 24:13-35 Kleopas dan istrinya kecewa, pulang ke Emaus.
Luk. 24:36-49 Murid-murid Yesus ketakutan, mengunci pintu, dan bersembunyi.
Yoh. 20:25 Tomas kehilangan iman.
Yoh. 21:3 Petrus dan kawan-kawan kembali menjala ikan
Bila kita melihat keadaan murid-murid dan pengikut Yesus, dengan kondisi seperti yang dijelaskan di atas, Yesus juga akan sedih bila melihat kualitas iman dan pengiringan kita di akhir zaman kalau sama seperti itu.
50 hari setelah Yesus bangkit dari kematian, yaitu khususnya setelah Hari Pentakosta, di mana murid-murid dipenuhi Roh Kudus, masalah, kesulitan, tantangan bahkan apa pun, tidak membuat murid-murid menjadi surut dan berhenti dalam mengikut dan melayani Yesus. Bahkan walaupun aniaya setiap waktu mengancam para pengikut Yesus, mereka bukannya takut, berhenti apalagi mundur, sebaliknya mereka makin menggebu dalam memberitakan Injil. Kisah 2:38-41. Terjadilah ledakkan pertambahan jiwa, dalam sekali pelayanan 3.000 jiwa diselamatkan.
Betapa hebat dan dahsyatnya kuat kuasa kebangkitan Yesus dan kuat kuasa dari Roh Kudus dalam kehidupan jemaat Tuhan oleh karena kuasa kebangkitan Yesus dan kuasa Roh Kudus yang berkarya di dalam hidup para murid dan pengikut Yesus. Untuk itu, mari kita perhatikan.
KEROHANIAN JEMAAT TUHAN
Kisah 2:42 “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.”
Jemaat tidak puas hanya jadi anggota gereja, tetapi mereka memiliki kerinduan yang besar untuk belajar (mengerti) firman Allah, sehingga mereka tidak gampang diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, Efesus 4:16.
Kisah 2:43
“Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.”
Masyarakat menaruh hormat begitu tinggi kepada orang-orang percaya karena mereka melihat dan merasakan bahwa Tuhan menyertai dan membela jemaat.
Kisah 2:44 “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.”
Kasih persaudaraan dalam jemaat lokal dan jemaat lainnya terjalin erat. Mereka tidak hidup untuk diri sendiri, tetapi mereka saling membantu, 1 Korintus 16:1-4.
Kisah 2:45 “…dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikan-nya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.”
Kebangkitan Yesus dan kuasa Roh Kudus merubah cara pandangan mereka, sehingga mereka tidak hanya berinvestasi di dunia mereka juga berinvestasi di sorga, Matius 6:19-21.
Kisah 2:46 “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing – masing bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.”
Orang-orang Yahudi di Yerusalem yang belum bahkan tidak mau percaya, menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Jemaat beribadah dengan hati yang tulus.
Kata tulus, dalam bahasa Yunani dipakai kata aphelotes (a stone as stubbing the foot). Hati jemaat yang tulus jadi daya tarik yang demikian kuat, sehingga masyarakat di sekitar datang dan percaya kepada Yesus. Ketulusan ini tidak dibuat-buat (sandiwara), Kisah 2:47a, hati yang tulus dilakukan jemaat sambil “Memuji Tuhan.”
Kisah 2:47 “Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Karena jemaat disukai oleh masyarakat kota Yerusalem, setiap hari Tuhan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan.
Kata disukai dalam bahasa Yunani adalah kharis, yang berarti belas kasihan, rahmat, kasih karunia, anugerah, yang mengalir dari orang-orang percaya di Yerusalem. Bukankah semua istilah dari kata disukai, yaitu kharis adalah sifat-sifat yang ada di dalam Tuhan Yesus Kristus?
KESIMPULAN
Karya kematian Yesus, kuasa kebangkitan Yesus dan kuasa Roh Kudus yang memenuhi hidup murid-murid, membawa murid-murid dan jemaat Gereja mula-mula menjadi serupa dengan Tuhan Yesus Kristus. Demikian juga dengan kita. Kita hanya bisa menjadi serupa dengan Yesus apabila kuasa: Kematian, Kebangkitan dan Roh Kudus berkarya di dalam diri kita, sehingga kita memiliki karakter seperti karakter yang ada dalam Yesus. Rasul Paulus menjelaskan dengan lebih rinci tentang karakter Kristus.
PENUTUP
Kita berdoa agar karya Salib Yesus dan kuasa Kebangkitan Yesus serta kuasa Roh Kudus-Nya dicurahkan dan berkarya dalam hidup kita, sehingga jemaat GPdI Mahanaim Tegal menjadi daya tarik yang luar biasa bagi kota Tegal bahkan Indonesia!