MENJADI  PELAYAN TUHAN YANG SETIA – oleh Pdt. J.S. Minandar (Ibadah Raya 1,3 – Minggu, 23 Maret 2025)

Efesus 6:5-6
Efesus 6:5,6 “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,”

PENDAHULUAN
Bila kita baca Efesus 6:1-9 LAI memberi judul perikop ini “Taat dan Kasih” hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa:

  • Setiap orang yang percaya kepada Yesus, mereka tidak hanya sekedar jadi anggota jemaat; hadir di setiap jam ibadah.
  • Tetapi, orang Kristen yang berstatus sebagai: “Pengikut Yesus Yang Sejati” ialah orang yang bisa membuktikan hidupnya sebagai seorang: “Hamba Yang Setia” dalam pengiringannya kepada Tuhan Yesus Kristus.

APA HARUS SEKOLAH ALKITAB?
Kalau begitu apakah setiap jemaat harus mengikuti pendidikan Sekolah Alkitab dan harus menjadi hamba Tuhan full time agar kita jadi hamba yang setia? Tentu saja tidak!

Untuk jadi seorang hamba yang setia, tidak berarti harus Sekolah Alkitab dan harus full timer. Yang pasti, apa pun status kita dalam jemaat, kita wajib terlibat dan ambil bagian dalam melayani Tuhan, dan kita harus melayani sebagai hamba yang setia kepada Tuhan.

KESELAMATAN DAN UPAH (PAHALA)
Setiap anggota jemaat harus mengerti bahwa keselamatan dan upah atau pahala itu adalah dua hal yang berbeda.

KESELAMATAN
Keselamatan merupakan pemberian atau kasih karunia; rakhmat atau anugerah yang diberikan secara cuma-cuma atau gratis oleh Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus kepada kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (Efesus 2:8,9).

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

JANGAN MEMEGAHKAN DIRI
Mengapa keselamatan itu diberikan Allah kepada umat manusia secara cuma-cuma alias gratis dan itu bukan karena hasil usaha atau kebaikan kita? Secara tegas dikatakan dalam Efesus 2:9 bahwa keselamatan diberikan secara  cuma-cuma supaya “Jangan Ada Yang Memegahkan Diri!”

Seperti apa yang akan kita alami ketika kita masuk di gerbang sorga? Kita semua akan sujud menyembah Yesus. Sebab itu setelah kita bahas keselamatan, sekarang kita bahas pahala.

PAHALA – MAHKOTA KEMULIAAN
Sebagaimana saya sudah terangkan bahwa keselamatan yang kita terima adalah pemberian gratis atau cuma-cuma dari Tuhan Yesus. Tapi untuk kita menerima pahala, yaitu mahkota kemuliaan dari Tuhan Yesus, kita harus terlibat dalam melayani Tuhan, 1 Petrus 5:2-4.

Untuk kita terima pahala atau mahkota kemuliaan dari Tuhan, tidak ada pilihan lain bagi kita. Kita harus terlibat dan ambil bagian dalam melayani Tuhan, sekecil apa pun yang bisa kita lakukan.

Mengapa? Sebab pahala yaitu mahkota kemuliaan adalah upah dari Tuhan yang akan diberikan Tuhan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu orang-orang percaya yang turut ambil bagian dalam melayani Tuhan. Sebab di manapun juga, tidak ada yang namanya penonton mendapat upah. Yang akan menerima upah, adalah mereka yang telah ambil bagian dan bekerja lelah “melayani Tuhan”.

PELAYANAN YANG BERKENAN
Kalau kepada saya diberikan tema khotbah “Menjadi Hamba Yang Setia” saya harap tidak ada lagi anggota jemaat yang hanya jadi penonton di jemaat. Tetapi, semua jemaat terlibat akitif ambil bagian dalam melayani Tuhan dengan cara yang benar dan setia di hadapan Tuhan. Sebab itu setiap anggota jemaat wajib terlibat melayani Tuhan dengan setia.

BANYAK ALASAN
Tapi banyak anggota jemaat yang tidak melayani dengan berbagai alasan:
MISKIN
Ada orang yang merasa bahwa ia tidak layak melayani, karena ia adalah orang yang sederhana. Pemikiran seperti ini adalah salah besar.

Matius 10:42 – “Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

SETIA
Pelayanan yang berkenan kepada Tuhan, tidak ditentukan dari besarnya atau hebatnya pelayanan yang kita lakukan. Tetapi pelayanan yang benar dan berkenan di mata Tuhan ditentukan bagaimana motivasi kita dalam melayani Tuhan. Apapun pelayanan yang kita lakukan untuk Tuhan dan pekerjaan-Nya, Tuhan tidak akan pernah lupa memberikan upah berupa pahala atau mahkota kemuliaan.

UNTUK APA PAHALA
Mungkin ada di antara Saudara yang berfikir apa gunanya pahala atau mahkota kemuliaan bagi kita di sorga?

SUASANA IBADAH DI SORGA
Wahyu 4:1      
Tuhan memperlihatkan kepada Yohanes pintu sorga terbuka dan diperlihatkan apa yang kita lakukan di sorga.

Wahyu 4:2      
Kepada Yohanes diperlihatkan suatu takhta dan di atas takhta itu duduk: “Seorang!” Siapakah seorang di sini? Yesus!

Wahyu 4:3  
Kemuliaan Yesus yang duduk di takhta utama itu digambar-kan seperti permata-permata yang indah dan mulia.

Wahyu 4:4    
Formasi ibadah di sorga nanti bentuknya melingkar, dan yang duduk di baris paling ditempati 24 tua-tua.

Wahyu 4:6      
Banyaknya orang yang berada di sorga, duduk berkeliling di depan takhta Yesus, adalah seperti lautan kaca.

  • Kira-kira kita ada lingkaran ke berapa?
  • Tetapi yang paling penting adalah…

Wah. 4:9,10 – Pada saat keempat makhluk memuji dan memuliakan Yesus yang duduk di takhta itu  Maka tersungkurlah ke-24 tua-tua yang duduk di barisan paling depan, melepas mahkota dan mempersembahkannya kepada Yesus.

PERTANYAAN
Dalam perhimpunan besar yang ada di sorga nanti, kira-kira kita berada atau duduk di posisi barisan ke berapa? Posisi atau tempat di mana kita duduk dalam perhimpunan raya yang ada di sorga ditentukan dari kemuliaan yang kita terima dari hasil pelayanan kita. Tetapi yang paling utama adalah ketika keempat makhluk hidup memuji-muji Yesus dan mempersembahkan mahkota yang dikenakannya, maka semua yang ada di dalam perhimpunan itu akan melakukan yang sama.

Bagaimana dengan kita? Semua itu bergantung dari pengabdian kita selama kita di dunia ini. Amen!

Arsip Catatan Khotbah