1 Petrus 4:10
“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa, setiap orang percaya memiliki karunia rohani, yang diberikan oleh Allah pada saat ia mendapatkan keselamatan karena percaya, yang bisa berupa bakat alami atau terlatih untuk kemuliaan Kristus, untuk tujuan pelayanan dan bagi gereja dimana ia berjemaat. Referensi : Roma 12:6-8; 1 Kor 12:7,11,18; Efesus 4:7.
Kalimat “Layanilah seorang akan yang lain” artinya bahwa karunia rohani adalah untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri (1 Kor 12:7). Karunia rohani bukanlah lencana tanda jasa, tetapi handuk/kain lap untuk melayani.
Kalimat “Sebagai pengurus yang baik” secara harafiah artinya manager rumah tangga, gereja adalah rumah tangga Allah (1 Petrus 4:17). Setiap orang percaya akan bertanggung jawab pada Allah dalam Kristus untuk pengelolaan mereka atas karunia rohaninya (1 Kor 3:10-17; 2 Kor 5:10). Jadi setiap orang percaya ditebus Yesus bukan cuma supaya selamat dan masuk surga, tetapi juga untuk melayani Tuhan.
BIJAK DALAM MELAYANI
Mengapa melayani pekerjaan Tuhan diperlukan hati yang bijaksana, dan bagaimana kita dapat melayani dengan bijak? Jawabnya dengan pengertian yang benar. Untuk dapat memahami hal ini, kita dapat melihat dari kesaksian Rasul Paulus.
KESAKSIAN PAULUS
Roma 10:2-3 – “Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar”. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah”.
Tidak sedikit orang percaya melayani dengan model seperti orang Yahudi, mereka melayani tanpa pengertian yang benar. Mereka bukan tidak pernah mendengar tentang kebenaran yang diajarkan Yesus, mereka dengar dan tahu tetapi sengaja menolak kebenaran yang diajarkan Yesus. Lebih parahnya lagi mereka mendirikan kebenaran sendiri dalam cara melayani Tuhan, sehingga pelayanan mereka tepat seperti yang dikatakan oleh Nabi Yesaya.
Markus 7:6-7 – “Benarlah nubuat Yesaya tantang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
Bagaimana kita mengerti pelayanan yang bijaksana sesuai dengan kebenaran firman Allah dan pelayanan yang tidak bijak tetapi semaunya sendiri. Kita dapat belajar juga pada apa yang Paulus paparkan.
1 Korintus 3:11-15 –“Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.”
Bahan bangunan yang Paulus sebutkan yaitu, emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, ini semua merupakan benda-benda itu figuratif, bukan analogi tetapi merupakan benda-benda pengganti yang menunjukkan pada kualitas bangunan rohani yang dikerjakan melalui pelayanan. Mari kita lihat satu persatu arti dari gambaran masing-masing figuratif itu.
KAYU
Secara figuratif dapat kita pahami lewat apa yang dijelaskan dalam Amsal 26:21– “Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.”
Dari ayat ini kita dapat mengetahui bahwa gambaran figuratif kayu adalah karakter yang gampang sekali terbakar. Sedikit-sedikit marah, hanya masalah yang sepele langsung tersinggung, emosinya seperti sumbu yang pendek gampang sekali meledak. Pelayanan dengan mutu kayu ini sangat rentan dengan pertikaian, pertengkaran dan perpecahan.
RUMPUT
Gambaran figuratifnya dapat kita lihat dalam Yakobus 1:11- “Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; ditengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.”
Ayat ini sama sekali tidak menunjuk kepada orang kaya, tetapi secara konteksnya berbicara kesombongan karena kemampuan dan kekayaan yang dimiliki, tidak sedikit orang melayani dengan merasa diri mampu sehingga mengesampingkan hal rohani tetapi kepada kemampuan materi. Yakobus menilai pelayanan model ini hanya seperti rumput dan bunga rumput yang tidak akan bertahan dalam pengujian karena mudah terbakar.
JERAMI
Gambaran figuratifnya dapat kita lihat dalam Yesaya 40:24 – “Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti Jerami.”
Secara figurative jerami gambaran kualitas bukan cuma mudah kebakar, tetapi juga mudah terbawa terbang oleh tiupan angin. Angin dapat menunjuk pada angin pengajaran, mudah disesatkan, terlalu ringan kualitas rohaninya, tidak berbobot.
EMAS, PERAK DAN BATU PERMATA
Ketiga benda ini adalah barang-barang yang kebalikan dari kualitas pertama, yaitu kayu, rumput dan jerami teruji, ketiganya semakin dibakar bukannya terbakar habis tetapi justru akan semakin murni. Ketiganya ditemukan ditempat yang terdalam, melalui banyak proses. Itulah yang membuatnya menjadi benda-benda yang mulia dan berharga. Penekanan dari figuratif emas, perak dan batu permata ini adalah kualitas pelayanan yang indah, berharga dan tahan uji. Manifestasi atau perwujudan dari semua benda-benda bangunan rohani itu adalah pada motif, tindakan dan tujuan pelayanannya. Hal ini tiga kali disebutkan dalam ayat 13.
1 Korintus 3:13 – “Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. “
Ada tiga bentuk kata kerja dalam bahasa Yunani dalam 1 Korintus 3:13 :
- Akan Nampak ditulis phaimo = menjadi jelas pada saat diuji
- Akan menyatakannya ditulis deloo = menunjukkan atau ditunjukkan kualitasnya
- Akan Nampak dengan api ditulis apokalupto = mengungkapkan kualitasnya saat diuji.
Jika pekerjaannya terbakar karena tidak bermutu dan tidak tahan uji, ini menunjuk pada kulitas kayu, rumput dan jerami, ia akan menderita kerugian, ini dapat berupa :
- Perasaan malu pada saat kedatangan Kristus (2 Tim 2:15; 1Yoh 2:28)
- Kehilangan kehormatan dan kemuliaan di hadapan Allah. (Roma 2:7).
- Kehilangan pahala (1Kor 3:14-15)
Tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api
- Artinya seperti orang yang selamat dari pembakaran dengan melintasi nyala api, dan hampir tidak diselamatkan.
- Tidak menjadi gereja yang sempurna, artinya tidak akan mengalami penyingkiran dari masa tiga setengah tahun masa pemerintahan antikris. Ia harus bayar harga dengan nyawanya sendiri untuk tetap dapat selamat. Itulah sebabnya disebutkan hampir tidak diselamatkan.