2 Korintus 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Pendahuluan
Rasul Paulus mengingatkan kita akan contoh yang paling agung dari pemberian yang penuh kasih: Yesus Kristus, yang walaupun kaya, rela menjadi miskin karena kita. Tentunya tujuan Rasul Paulus memberikan contoh pemberian penuh kasih untuk mendorong Jemaat Korintus supaya menjadi kaya dalam pelayanan kasih dan tidak melalaikannya. Itu sebabnya ada kalimat “karena kamu telah mengenal Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus”, suatu peringatan seharusnya setiap orang percaya yang telah mengenal kasih karunia di dalam Tuhan kita Yesus Kristus menjadi kaya dalam pelayanan kasih.
Kaya dalam segala sesuatu
Ayat 7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, –dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami–demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
Tentang pelayanan kasih (Charis), saat itu Paulus menekankan tentang pengumpulan dana untuk membantu orang-orang percaya di Yerusalem yang mengalami bencana kelaparan. Tetapi jika kita memahami kalimat kaya dalam pelayanan kasih bukan saja bantuan dalam bentuk pengumpulan dana atau uang tetapi juga kepada setiap kita orang percaya kaya atau melimpah dalam kasih karunia kepada semua orang sehingga perlu sekali jemaat diingatkan karena kamu telah mengenal Kasih karunia yang Yesus sudah kerjakan dalam kehidupan kita sehingga seharusnya kita pun penuh kasih karunia di dalam Yesus Kristus (Kerahiman: kemurahan, kebaikan, penuh rahmat, kasih setia merupakan karakter Allah).
Ketika kita mengenal, mengalami, intim dalam kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus akan mengubah kehidupan kita dan melalui pengenalan itu maka kita kaya di dalam kasih karunia atau kaya dalam pelayanan kasih.
Mengenal Kasih Karunia Tuhan Kita Yesus Kristus Melalui:
1. Teladan Kasih dan Pengorbanan Yesus (Yesus kaya menjadi miskin)
Ay.9b …bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya.
Sebagai Allah yang menjadikan segala sesuatu dan sebagai Allah yang memiliki segalanya. Namun Ia mau datang jadi manusia dan diam diantara kita
Yohanes 1 Ayat.1 Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allahdan Firman itu adalah Allah.Ayat.2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Ayat.3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.Ayat.4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terangmanusia. Ayat.5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Ayat.14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karuniadan kebenaran.
Sebagai Anak Allah, Yesus memiliki segala kemuliaan, kekuasaan, dan kehormatan di surga. Namun, Dia tidak memegang erat status-Nya.
Filipi 2:6-7 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Natal bukan hanya menceritakan tentang orang-orang yang terlibat di dalam kelahiran Yesus tetapi Natal memperkenalkan betapa besar kasih karunia Allah yang diberikan dengan cuma-cuma kepada kita yang berdosa dengan Ia menyatakan kasih serta pengorbanan-Nya.
Ia yang Kaya penuh kehormatan, kemuliaan, kuasa, Ia yang menciptakan segalanya dan ia memiliki segala yang ada di sorga dan dibumi menjadi miskin karena kita.
“Jangan sia-siakan kasih karunia Allah yang telah diberikan dalam hidupmu; hiduplah dengan penuh rasa syukur dan gunakan setiap kesempatan untuk memuliakan-Nya melalui kasih dan pengorbanan yang kita berikan.”
2. Kemiskinan-Nya dan Kekayaan yang kita terima.
Ay,9c…supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Kemiskinan-Nya Adalah Penebusan untuk Kita
“Kemiskinan-Nya” bukan hanya saat Dia datang menjadi manusia, lahir di kandang domba dan palungan tempat bayi Yesus dibaringkan, bukan hanya dilahirkan ditengah keluarga yang miskin, anak tukang kayu tetapi kemiskinan-Nya juga melambangkan bagaimana Yesus menanggung dosa, penderitaan, dan penghinaan di kayu salib.
Melalui pengorbanan ini, Yesus membayar dengan harga yang mahal untuk membebaskan kita dari hukuman dosa, memberi kita kekayaan rohani, seperti keselamatan, damai sejahtera, dan kehidupan kekal.
1 Petrus 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Kekayaan yang kita terima
Kekayaan yang dimaksud di sini bukan semata-mata kekayaan materi, tetapi kekayaan rohani yang mencakup:
- Hubungan yang dipulihkan dengan Allah.
Efesus 2:13-14 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
Roma 5:1 “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.”
Damai sejahtera dengan Allah adalah tanda bahwa hubungan yang rusak telah dipulihkan melalui iman kepada Kristus.Hubungan kita dengan Allah dipulihkan sepenuhnya melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Pendamaian ini membawa kita ke dalam hubungan yang penuh kasih dan damai sejahtera dengan Allah, memungkinkan kita untuk hidup sebagai anak-anak-Nya.
- Identitas baru
Galatia 4:7 “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.”
Status kita berubah dari hamba menjadi anak, yang secara otomatis menjadikan kita ahli waris dari segala berkat Allah.
Roma 8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Sebagai anak-anak Allah, kita diberi hak untuk menjadi ahli waris bersama Kristus, termasuk menikmati kemuliaan yang telah dijanjikan Allah.
- Kekayaan Rohani
Efesus 1:7-8 “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.”
Efesus 3:16 “Aku berdoa, supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu.”
1 Petrus 1:4 “Untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.”
Dari tiga ayat yang sudah dibaca: Kekayaan rohani adalah warisan yang tidak ternilai, yang meliputi keselamatan, kekuatan, kasih karunia, hikmat, pengertian, dan kehidupan kekal. Kekayaan ini tidak dapat dibeli dengan harta duniawi dan diberikan hanya oleh kasih Allah melalui Yesus Kristus. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dengan memusatkan perhatian pada kekayaan rohani ini, bukan pada kekayaan duniawi yang bersifat sementara.
- Menjadi kaya dalam pelayanan kasih (penuh kasih karunia)
Memberi dengan kasih karunia:
Dalam konteks 2 Korintus 8, Paulus berbicara tentang memberi untuk mendukung pelayanan. Kasih karunia yang kita terima seharusnya memotivasi kita untuk memberi dengan sukacita, bukan dengan paksaan. Paulus mengambil contoh jemaat Makedonia yang mengenal kasih karunia dan sadar akan kasih karunia yang melimpah dalam hidup mereka di dalam Kristus Yesus sehingga jemaat Makedonia melampaui kemampuan mereka dalam melakukan pelayanan kasih.
Ayat 1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
Ayat 2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Ayat 3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
Ayat 4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
Ayat 5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
Mengampuni dengan kasih karunia
Efesus 4:32 “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Pengampunan kepada orang lain adalah respons kita terhadap pengampunan Allah yang telah kita terima melalui kasih karunia Kristus. Mengampuni orang lain adalah buah dari kasih karunia yang telah kita terima melalui pengampunan Allah di dalam Kristus. Ketika kita mengingat betapa besar kasih karunia Allah dalam hidup kita, hati kita dibuka untuk memberi pengampunan kepada orang lain tanpa syarat. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam kasih yang memuliakan Allah.
Melayani dengan kasih karunia
1 Korintus 15:10 “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia-Nya yang dianugerahkan kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukan aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.”
Mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus merupakan kesempatan untuk hubungan kita dipulihkan, identitas kita, kaya rohani dan kaya akan kasih karunia.
Kesimpulan
Sambutlah Kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus sumber segala sesuatu dalam hidup kita. Oleh karena kita, Dia yang kaya rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Biarlah kekayaan kasih karunia-Nya melimpah di dalam kita yang memotivasi kita untuk hidup memberi, mengampuni, melayani dengan sukacita dan kerendahan hati.