MENYONGSONG HARAPAN BARU 2025 – Oleh Pdt. K. Joseph Priyono (Ibadah Tutup Tahun – Selasa, 31 Desember 2024)

Ulangan 8:2- 6

Pendahuluan
Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun ini. Malam ini kita berdiri di jembatan penyeberangan tahun 2024 menuju tahun 2025. Tahun baru sudah ada di depan mata, sebentar lagi kita akan tinggalkan tahun yang lama dan memasuki tahun baru 2025. Suka dan duka, tangis dan tawa telah kita lewati bersama. Kebahagiaan dan kesedihan juga pernah kita rasakan bersama-sama. Sebentar lagi semua itu menjadi kenangan yang telah mewarnai kehidupan kita di sepanjang jalan 2024.

Mari kita syukuri atas semua yang telah terjadi, dan menjadikan semua itu sebagai pelajaran sekaligus batu pijakan untuk menyongsog harapan baru di tahun baru 2025. Untuk itu malam ini mari kita tutup lembaran tahun 2024 bersama Tuhan dan membuka lembaran tahun baru 2025 yang penuh harapan.

Dalam Ulangan 8:2-6, saat itu bangsa Israel telah sampai di ujung perjalanan, tanah perjanjian sudah di depan mata. Sebelum kaki mereka berjejak di tanah perjanjian, Musa meminta seluruh bangsa untuk menengok ke belakang melihat kembali apa yang telah mereka alami selama 40 tahun berjalan di padang gurun.

Seperti bangsa Israel, malam ini tahun baru 2025 juga sudah ada di depan mata. Beberapa jam lagi kita memasuki tahun baru 2025. Sebelum kita memasuki tahun 2025, mari sejenak kita kembali mengingat apa yang Tuhan telah kerjakan di sepanjang tahun ini. 

Mengapa kita harus mengingat perjalanan yang telah dilakukan?

1. Pengalaman bersama TUHAN akan menumbuhkan iman
Ayat 2
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini.

    Iman tidak tumbuh karena pengetahuan tetapi karena pengalaman bersama Tuhan. Itulah sebabnya Musa meminta bangsa Israel agar melihat kembali perjalanan yang telah mereka lalui agar mereka tumbuh imannya. Musa berharap dengan melihat perjalanan yang telah dilalui selama 40 tahun, bangsa Israel semakin percaya kepada Allah yang membawa mereka keluar dari Mesir menuju ke tanah perjanjian. Musa sadar bahwa tujuan mereka adalah tanah perjanjian bukan pada gurun. Bangsa Israel harus berperang merebut tanah Kanaan yang telah dijanjikan. Semua tidak akan berhasil jika bangsa Israel tidak memiliki iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Sebab itu ingatlah, Tuhan yang telah menyertaimu selama 40 tahun berjalan di padang gurun, Tuhan yang sama, yang akan mempimpin memasuki tanah Kanaan.

    365 hari telah kita lalui di tahun 2024. Ada banyak peristiwa yang telah terjadi sepanjang tahun ini. Ketahuilah jika Tuhan telah menyertai kita sepanjang tahun ini, Tuhan yang sama akan menyertai kita di tahun 2025. Sebab itu mari jalani tahun 2025 dengan percaya, tahun 2025 adalah tahun kemenangan bagi kita.

    2. Hidup tidak bebas dari masalah, tetapi juga tidak lepas dari anugerah Allah
    Ayat 4  
    Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini. 

    Perjalanan menuju ke tanah Kanaan memang tidak mudah. Bangsa Israel harus melintasi padang gurun yang gersang, kelaparan, kehausan dan berbagai macam tantangan di sepanjang perjalanan. Namun dibalik segala masalah yang terjadi, selalu ada anugerah Allah yang diberi. Salah satu anugerah Allah yang mereka alami adalah pakaian mereka tidak menjadi buruk dan kaki mereka tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun perjalanan.

    Percayalah, meski tahun 2024 tidak mudah dijalani tetapi jika kita sampai malam ini itu karena ada anugerah Allah. Saya percaya anugerah yang sama juga akan menyertai kita di tahun baru 2025. Tengoklah sejenak di masa-masa sulit yang kita alami di tahun 2024. Bukankah Allah selalu menolong kita? Meski tidak semua punya gaji, tetapi selalu ada rejeki yang Tuhan beri. Dengan cara yang tak terduga Tuhan mencukupi segala yang kita perlukan. Itulah anugerah Tuhan. Meski tak berkelimpahan, tetapi Tuhan pelihara dengan kecukupan. Itu adalah anugerah Tuhan.

    2Kor. 12:9  
    Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 

    3. Setiap peristiwa adalah alat TUHAN untuk mendewasakan.
    Ayat 5  
    Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.

    Tuhan mengijinkan bangsa Israel mengalami berbagai kesulitan di sepanjang perjalanan sebab itu adalah alat Tuhan untuk mendewasakan umatNya. Israel dibentuk Tuhan dengan banyak persoalan agar mereka siap memasuki tanah Kanaan. Percayalah, kesulitan, ujian, pencobaan dan berbagai persoalan Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, sebab Tuhan ingin membentuk dan medewasakan iman kita. Hanya dengan persoalan berat kita menjadi kuat. Melalui masalah sukar kita makin mekar dan bertumbuh besar. Pahamilah, seruling bambu yang mengalunkan nyanyian surga, itu dihasilkan dari sayatan pisau yang tajam dan dilubangi dengan besi yang membara.  Percayalah, anugerahNya cukup bagi kita. Dalam segala keadaan pasti ada anugerah Allah yang dinyatakan.

    4. Ketaatan adalah jalan menuju keberhasilan
    Ayat 6  
    Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia. 

    Pada akhirnya yang dituntut Tuhan dari umatNya adalah ketaatan. Sebenarnya ada jalan yang dekat untuk menuju ke Kanaan, namun karena bangsa Israel tidak taat kepada Tuhan, maka mereka harus berjalan selama 40 tahun. Ketahuilah, ketidaktaatan akan menghambat berkat Tuhan dicurahkan. Ketidaktaatan itu menghalangi penggenapan akan setiap janji Tuhan.

    Barangkali sampai di penghujung tahun ini kita belum melihat janji Tuhan digenapi, mari instropeksi diri, siapa tahu itu disebabkan karena kita kehilangan hati yang taat. Percayalah, berkat Tuhan diberikan kepada orang-orang yang taat. Dimana ada ketaatan disana lahir mukjizat dan keajaiban.

    TELADAN KETAATAN
    Mengakhiri tahun 2024, kita akan menikmati tubuh dan darah Tuhan. Ini tidak sekedar acara ibadah atau kegiatan ritual gereja, tetapi melalui perjamuan Tuhan kita diingatkan tentang seorang yang taat kepada kehendak BapaNya. Yesus Kristus Tuhan kita menunjukan teladan ketaatan, meski harus mengalami berbagai penderitaan bahkan mati di kayu salib, Ia tetap kerjakan demi sebuah ketaatan kepada kehendak BapaNya. Bagaimana dengan kita? Mari kita jalani tahun baru 2025 dengan hati yang taat. Taatlah kepada kehendak Bapa apapun resiko yang harus kita terima. Percayalah tidak ada yang lebih menyenangkan hati Tuhan selain hati yang taat kepadaNya.

    Filipi 2:8  
    Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 

    Penutup
    Beberapa menit lagi kita akan tinggalkan tahun 2024, lalu kita memasuki tahun baru 2025, mari sejenak kita ingat semua yang Tuhan telah perbuat di sepanjan tahun ini. Jadikan semua ini menjadi pijakan iman bahwa Tuhan yang menyertai kita di tahun 2024, Tuhan yang sama yang akan menyertai kita di tahun 2025. Mari songsong tahun 2025 dengan hati yang baru yaitu hati yang taat kepada kehendakNya. Kerjakan kehendak Bapa di surga berapapun harganya. Tuhan memberkati. KJP!

    Arsip Catatan Khotbah