Pendahuluan
Kita akan bahas pagi hari ini tentang milik Tuhan, Jika kita berbicara mengenai hak milik maka semua manusia memiliki perasaan yang kuat tentang memiliki. Baik itu keluarga, benda atau barang, uang dan kekayaan sehingga manusia berusaha mempertahankan apa yang menjadi miliknya.
Tetapi tahukah saudara bahwa rasa memiliki yang kuat pada manusia adalah natur Allah yang diam dalam diri manusia artinya Allah juga memiliki perasaan yang kuat akan apa yang Ia miliki sehingga saat kita membahas milik Tuhan Yang harus kita perhatikan terlebih dahulu adalah bahwa kita hanya perlu menjadi rendah hati ketika bersinggungan dengan “kata Milik Tuhan”. Pandangan tentang Firman ini perlu kita renungkan dengan serius betapa seringkali kita hanya sekedar saja berkata tentang hal-hal yang berkaitan tentang milik Tuhan tanpa memikirkan semua kepentingan Tuhan di dalam kata “milik Tuhan.” Kita akan belajar milik Tuhan untuk maksud supaya kita memahami apa mau Tuhan saat kita dengar milik Tuhan.
1. Semua dunia dan segala isinya adalah milik Tuhan
Mazmur 24:1 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
Mazmur 24:1 AYT Nyanyian Daud. Bumi dan seisinya adalah milik TUHAN, dunia dan semua yang tinggal di dalamnya.
Pengakuan raja Daud dalam pimpinan Tuhan menyatakan bahwa bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan, dunia dan semua yang ada didalamnya adalah milik Tuhan. Kesadaran akan kepunyaan Tuhan membuat hidup kita tidak perlu bermegah diri tetapi bertanggung jawab mengelolah yang Tuhan percayakan di dalam dunia dan atas bumi ini.
Allah mempercayakan sebuah keluarga untuk menjadi pengelola pertama dari segala potensi yang ada di muka bumi. Allah bahkan berkata taklukkanlah dan berkuasa. Allah mengajarkan sesuatu yang baik bagi manusia terkait pengelolaan terhadap milik Allah.
Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Pengelola tidak punya hak sama sekali untuk menentukan penggunaan harta tersebut selain dari pemilik. Pengelola hanya memelihara dan melaksanakan amanah dari si pemilik. Jika pemilik hilang kepercayaan kepada si pengelolah maka pemilik dapat mencabut kapan saja karena pemilik melihat si pengelolah tidak mengolah sesuai dengan yang dikehendakinya. Itulah sebabnya, seorang pengelola harta harus senantiasa memelihara kepercayaan yang diberikan oleh si pemilik. Jika kepercayaan pemilik bertumbuh, maka akan bertambah pula harta yang dititipkan kepada si pengelola. Jika kita dapat dipercayai dalam mengelolah maka Tuhan akan mempercayai banyak hal dalam hidup saudara.
1 Tawarikh 29:12, “Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.”
Ketika kita mengakui kepemilikan Tuhan atas harta benda kita, maka kita tidak lagi berkata:
Tuhan apa yang aku mau lakukan dengan uangku ini?” melainkan bertanya: Tuhan apa yang engkau mau aku lakukan atas uang-Mu ini?”
Saya berdoa kita semua menjadi pribadi yang dipercaya oleh Tuhan, di mana hati kita ada pada Tuhan, kepada Dia yang memberi berkat, dan bukan kepada berkat itu sendiri. Ketika hal ini terjadi saya percaya Tuhan akan berikan berkat yang semakin melimpah kepada kita.
Ada 4 cara mengatur keuangan yang cukup baik dari berkat yang Tuhan percayakan:
1). Sepersepuluh, Imamat 27:30
2). Berkat untuk benih yang akan ditabur, 2 Korintus 9:6-7
3). Berkat untuk dinikmati (Susu), Kel.3:8
4). Berkat untuk disimpan (Madu), Kel 3:8
2. Sepersepuluhan adalah milik Tuhan
Imamat 27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.
Maleakhi 3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Persepuluhan adalah Alkitabiah dan tidak pernah disebutkan didalam alkitab bahwa persepuluhan tidak perlu dilakukan oleh pengikut Yesus.
Matius 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Yesus pernah menegur orang farisi dan ahli Taurat. Bukan melarang mereka memberikan sepersepuluhan tetapi mereka mengabaikan belas kasihan, keadilan, kesetiaan kepada sesama. Kita memberikan sepersepuluhan bagi Tuhan bukan hanya sekedar himbauan manusia untuk kita lakukan tetapi sebagai tanda ketaatan dan kasih kita kepada Tuhan dan kita juga memiliki belas kasihan sebagai tanda kasih kepada sesama kita karena itu adalah hal hukum Kristus yang tidak boleh di abaikan.
Saat kita memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang dimaksudkan oleh sepersepuluhan dan bagaimana Allah memandang sepersepuluhan, maka kita tidak akan mempunyai keberatan, keraguan atau ketakutan tentang perpuluhan, dan akan menjadi kesenangan kita untuk memberikan perpuluhan secara teratur.
Yang pertama sehubungan dengan persepuluhan adalah bukan masalah kita memberikan uang kepada Allah, melainkan tentang mengembalikan milik Allah. Sepersepuluhan adalah mengembalikan kepada yang punya. Kita telah melihat bahwa semua kekayaan dunia ini adalah milik Allah dan bahwa uang yang ada dalam penguasaan kita merupakan kepercayaan yang diberikan untuk kita kelola. Dengan kita memberikan sepersepuluhan atas semua penghasilan kita, kita mengembalikan kepada Allah karena Dialah yang pertama harus mendapatkannya.
Yang kedua sehubungan dengan persepuluhan adalah bahwa Allah memandang persepuluhan kita sebagai suatu yang bernilai tinggi dan sangat istimewa di mataNya sehingga Dia begitu senang ketika kita mengembalikan perpuluhan kepadaNya. Sepersepuluhan merupakan sesuatu yang harus kita khususkan dan kita pandang sebagai sesuatu yang kudus, istimewa dan berharga, dan kita harus memberikan perhatian yang sangat serius untuk meyakinkan bahwa kita membayar perpuluhan karena memberikan perpuluhan adalah bernilai tinggi bagi Allah.
Imamat 27:30 berkata, ‘Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.’ Perhatikan bagaimana Tuhan sendiri mengumumkan bahwa persepuluhan adalah milikNya dan kudus dan harus ditetapkan tersendiri bagi-Nya.
Banyak orang tua yang menyisihkan uang tersendiri untuk membayar biaya ulang tahun anak-anaknya dan untuk memberi hadiah Natal dan memandang uang ini sebagai istimewa karena mereka akan memberikannya kepada orang yang mereka kasihi untuk memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi mereka. Dengan cara yang sama kita bahkan harus lebih rajin untuk menetapkan tersendiri persepuluhan kita kepada Tuhan dan memandang uang ini sebagai yang kudus dan sakral bagi Allah. Allah secara mendalam tertarik akan perpuluhan kita bukan karena Dia membutuhkan uang, tetapi karena ketika kita memberikan perpuluhan Dia memperhitungkannya sebagai suatu ketaatan yang tinggi dari kita.
Melalui sepersepuluhan Allah telah memberikan kepada kita kemampuan dan kesempatan untuk membawa suatu yang berharga dan istimewa yaitu kepada Dia dan kita akan memandang perpuluhan kita sebagai milik kudus kepunyaan Allah karena Dialah yang pertama harus mendapatkannya.
Bagaimana teknis dalam memberi sepersepuluh? Saudara, kita dapat memberi sepersepuluh dari setiap hasil pendapatan yang kita kelolah, baik itu pendapatan hasil kotor maupun pendapatan atau hasil bersih. Ketika kita mengembalikan milik Tuhan biarlah kita kembalikan dengan iman dan lakukan dengan bijak, dengan hati yang tertuju kepada Tuhan.
3. Tubuh kita adalah Milik Tuhan
1 Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Dalam bagian ketiga ini menjelaskan bahwa Tubuh kita ini adalah milik Allah sebagai tempat tinggal pribadi Roh Kudus.
Bahayanya pengaruh percabulan, penyembahan berhala, makan minum secara bebas yang terjadi di Korintus sehingga Paulus mengingatkan Jemaat untuk sadar dan mengerti bahwa ketika mereka menjadi milik Krisitus maka mereka harus menjaga diri mereka. Tubuh kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan telah menjadi milik Allah karena kita telah dibeli dengan harga yang mahal dan telah lunas dibayar.
Status kita sekarang adalah sudah dibeli oleh Kristus. Dibeli berarti diri kita bukan lagi hamba dosa dan diri kita bukan milik kita sendiri lagi. Yesus membayar untuk pembebasan atas dosa dosa kita, sehingga kita boleh menjadi milik-Nya. Karena kita, tubuh kita adalah milik Allah maka kita memberi kemuliaan hanya bagi Allah melalui: muliakan Allah dengan tubuhmu.
Bagaimana memuliakan Allah dengan tubuh kita
- Hidup kudus sebagai bait Roh kudus. 1 Petrus 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Roh Kudus hanya tinggal dan berdiam di dalam bait-Nya yang kudus dan bait Allah yang kudus adalah tubuh kita. Jadi jangan gunakan tubuh kita bersekutu kepada hal yang najis, percabulan, perzinahan. Allah tidak mau satupun diantara kita diserahkan kepada percabulan, Ia mau Tubuh kita buat Tuhan.
- Tidak lagi hidup dalam dosa
Jangan salah mempergunakan kebebasan, kemerdekaan yang dianugerahkan Kristus kepada kita dengan menghalalkan segala sesuatu, memperbolehkan segala sesuatu, kita harus mampu membedakan, mana yang baik yang berkenan dan sesuai dengan kehendak Allah supaya tidak menjadi sama dengan dunia ini.
Roma 12:1-2 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
- Menjadikan senjata kebenaran
Roma 6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Seluruh anggota-anggota tubuh kita: mata, tangan, kaki, mulut, lidah, otak, telinga, dan seterusnya menjadi senjata-senjata kebenaran, tubuh kita hanya diizinkan untuk memanifestasikan kebenaran Allah. Itulah yang Allah ingin kita sebagai anak-anak-Nya lakukan.
Agar tubuh kita menjadi senjata kebenaran bagi TUHAN, maka marilah kita perhatikan dan lakukan yang satu ini, jaga hidup kita sebaik-baiknya dan jangan sekali-kali melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Kesimpulan
Milik Allah, Allah menginginkan setiap kita dapat dipercayakan segala sesuatu yang Ia punya untuk dikelola dengan baik. Allah mau Dialah yang menerima pertama dan yang istimewa dari tangan kita sebagai miliknya Tuhan yaitu persepuluhan dan berilah diri saudara sebagai milik Allah untuk memuliakan Dia.