logo test

RUANG TUNGGU seri 22: BENIH HARUS BERAKAR KE BAWAH BARULAH BERBUAH – oleh Pdt. K. Joseph Priyono (Ibadah Raya 2,3 – Minggu, 12 Februari 2023)

Yesaya 37:31
Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas.

Ayat ini adalah nubuatan yang disampaikan nabi Yesaya kepada bangsa Yehuda bahwa orangorang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas. Siapakah yang dimaksud orang-orang yang masih tertinggal? Ini tidak lain adalah orang-orang Yehuda yang tidak ikut ditawan oleh Sanherib raja Asyur saat mengepung kota Yerusalem. (2 Raja-raja 18-19, 2Tawarikh 32, Yes. 36).

Di tengah-tengah ketakutan akan datangnya pasukan Asyur yang besar, melalui nabi Yesaya, Tuhan memberikan janji keselamatan kepada orang-orang Yehuda bahwa orang-orang yang tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas. Inilah alasan, mengapa kita harus berada di ruang tunggu sebab setiap benih yang ditaburkan akan berakar ke bawah lebih dahulu, setelah itu barulah menghasilkan buah. Inilah prinsip kehidupan, sebelum pohon mengeluarkan tunas ke atas, pertama-tama ia akan menumbuhkan akarnya ke bawah. Mengapa pohon harus menumbuhkan akarnya lebih dahulu, sebelum ia menumbuhkan tunasnya keatas?

Akar penentu kehidupan
Kehidupan sebuah pohon tidak ditentukan oleh batangnya yang besar atau daunnya yang lebat tetapi oleh akarnya. Hidup dan matinya sebuah tanaman itu ditentukan oleh akarnya. Akar adalah inti kehidupan sebuah pohon.

Apa yang membuat pohon kurma dapat tumbuh subur di padang gurun? Padahal padang gurun adalah tempat yang gersang, hanya hamparan padang pasir yang kering, tetapi kurma dapat tumbuh dengan baik, sebab pohon kurma menumbuhkan akarnya ke bawah lebih dahulu, sebelum ia menumbuhkan tunasnya ke atas.

Para petani kurma memiliki cara yang berbeda untuk menanam pohon kurma. Benih yang akan ditaman dimasukan dalam tanah di kedalaman 1-2 meter. Kemudian di atas biji yang telah ditanam diletakan batu-batu besar yang berfungsi menahan biji kurma agar tidak diterbangkan badai padang gurun dan sekaligus sebagai penghambat tumbuhnya tunas ke atas agar akar kurma lebih dahulu tumbuh ke dalam tanah hingga menyentuh sumber air. Setelah itu, barulah kurma akan menumbuhkan tunas ke atas sehingga memiliki daya dorong untuk menggulingkan batu yang di atasnya.

Mazmur 92:13-15
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.

Akar kerohanian
Sebagaimana kehidupan pohon ditentukan oleh akarnya, demikian juga dengan kerohanian kita. Rohani kita bertumbuh atau mati ditentukan oleh akar yang kita miliki.

Efesus 3:16,17
Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.

Kolose 2:7
Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Kebenaran tentang akar
1. Di tempat yang tepat akar menjadi kuat
Mazmur 1:3
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Yeremia 17:8
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

2. Akar yang sehat buahnya lebat.
Dalam Matius 13 : 4-8, Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang seorang penabur yang menaburkan benih di empat macam tanah. Empat macam tanah ini berbicara tentang akar.
a) Tanah di pinggir jalan, tanahnya keras – benih yang tidak sempat berakar – Tidak ada hasil apapun.
b) Tanah berbatu-batu, tanahnya tipis – akarnya tidak dalam – layu dan kering
c) Tanah bersemak duri – akarnya tidak sehat – dihimpit semak duri sehingga mati
d) Tanah yang subur – akranya ke dalam, sehat, kuat – buahnya lebat: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.

Sadarilah bahwa akar adalah penentu buah yang dihasilkan. Akar yang baik menghasilkan buah yang baik, akar yang jahat berbuahkan kejahatan.

Ibrani 12:15
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

3. Akar semakin dalam, semakin kuat bertahan
Karena bagi pohon masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti tumbuh. Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu, maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. (Ayub 14:7-9).

Ketahuilah bahwa kualitas akar menentukan kualitas pohon. Akar yang kuat menghasilkan pohon yang kuat pula. Jika akar pohon tumbuh ke dalam, maka pohon tidak mudah tumbang bahkan pohon tetap memiliki harapan untuk hidup meski batangnya ditebang.

Ayub itu seperti pohon yang ditebang. Secara mendadak semua hartanya hilang, 10 anak mati bersamaan dan tubuhnya digerogoti sakit yang menjijikan. Apakah dengan semua terjadi ini membuat Ayub, tumbang? Tidak. Hartanya boleh hilang, tetapi imannya tidak hilang, 10 anaknya boleh mati, tapi keyakinannya akan rencana Tuhan tidak pernah mati. Dengan penuh percaya ia berkata:
Ayub 42:1, 2
Maka jawab Ayub kepada TUHAN: “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

Ayub 42:5
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Penutup
Tumbuhkanlah akar kerohanian semakin dalam.

Ayub 8:16-17
Ia seperti tumbuh-tumbuhan yang masih segar di panas matahari, sulurnya menjulur di seluruh taman. Akar-akarnya membelit timbunan batu, menyusup ke dalam sela-sela batu itu.

Arsip Catatan Khotbah