logo test

RUANG TUNGGU seri 25: AGAR KITA PERCAYA BAHWA TUHAN SETIA DENGAN JANJINYA – oleh Pdt. K. Joseph Priyono (Ibadah Raya 2 – Minggu, 28 Mei 2023)

Pendahuluan
Menanti adalah ujian bagi sebuah janji. Keberhasilan atau kegagalan kita untuk menerima bukti dari sebuah janji tergantung dari kemampuan kita untuk menanti. Banyak orang gagal menerima kegenapan sebuah janji karena tidak tahan untuk menanti. Ketika waktu menunggu dirasa begitu lama, orang-orang mulai ragu apakah janjinya bisa dipercaya atau dia hanya pura-pura? Apakah janji yang diberikan itu benar atau hanya sekedar?

Menariknya dalam kekristenan, antara janji dan kehidupan kristen tidak bisa dipisahkan. Kekristenan erat dengan janji/perjanjian. Allah yang kita sembah dikenal sebagai Allah perjanjian yaitu Allah yang senang membuat perjanjian dengan umatNya. Bahkan alkitab yang kita percayai sebagai firman Allah disebut kitab perjanjian. Yang pertama disebut perjanjian lama yang kedua disebut perjanjian baru. Kalau kita membaca isinya maka kita akan menemukan banyak janji atau perjanjian yang dibuat antara Allah dan umatNya, tapi ada juga janji yang dibuat Allah bagi umatnya. Ada janji tentang: janji keselamatan, perlindungan, penyertaan, janji berkat, janji kesembuhan, janji masa depan, janji kebahagiaan, dll. Dari sekian banyak janji yang Tuhan berikan kepada umatNya, salah satu janjiNya adalah yang sekarang ini kita rayakan yaitu janji memberikan Roh Kudus bagi orang-orang percaya.

Janji tentang datangnya Roh Kudus.
800 tahun sebelum Roh Kudus dicurahkan melalui nabi Yoel, Allah telah memberikan janjiNya untuk memberikan Roh Kudus kepada orang-orang percaya.

Yoel 2:28 – 29 
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.

Janji ini diteguhkan lagi oleh Tuhan Yesus.
Yohanes 14:16 – 17
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Yohanes 14:26 
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Janji digenapi dengan menanti.
Lukas 24:49 
Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”

Untuk menerima janji tentang Roh Kudus, murid-murid harus bersedia menanti beberapa hari sampai janjiNya digenapi. Tuhan Yesus perintahkan jangan pergi sebelum diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.

Ternyata TUHAN setia dengan janjiNya
Kisah Rasul 2:1 – 4 
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Tuhan Yesus setia dengan janjiNya. Saat murid-murid bersedia menanti janjiNYA, mereka menerima dan mengalami kepenuhan kuasa Roh Kudus. Sadarilah, jika Tuhan membawa kita masuk ke ruang tunggu, bukan karena TUHAN sedang mengulur waktu, tetapi IA sedang membawa kita agar percaya bahwa Tuhan setia dengan janjiNya.

Jangan pernah ragu akan janji TUHAN
Salah satu contoh orang yang teguh mempercayai janji Tuhan adalah Abraham. Abraham tidak pernah meragukan janji Tuhan walau kondisinya tidak memungkinkan.

Roma 4:19 – 20 
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah.

Apa yang membuat iman Abraham malah diperkuat?
Abraham tidak hanya percaya kepada “janji Tuhan,” ia lebih percaya kepada “Tuhan yang berjanji” Abraham percaya bukan karena “apa janjinya,” tetapi “siapa yang berjanji.” Jika Tuhan yang berjanji, apapun janjiNya pasti digenapi. Kalau Tuhan yang berjanji maka tak ada satupun janji diingkari.

Bilangan 23:19 
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?

Mengapa TUHAN memberikan Api Roh Kudus kepada orang percaya?
1. Api Roh Kudus itu menghidupkan
Yohanes 6:63 
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Kehidupan yang sejati berasal dari Allah. Ketika Tuhan menciptakan manusia dari tanah, Allah menghembuskan RohNya dalam diri manusia sehingga menjadi makhluk hidup. Sadarilah tanpa Tuhan tak ada kehidupan, semua kehidupan berasal dari Tuhan. Oleh RohNya semua pelayanan yang kita lakukan menjadi hidup, ibadah tak sekedar ritual, dan segala yang kita lakukan berkenan kepadaNya. Lihatlah cara hidup jemaat yang pertama (Kisah Rasul 2 : 41 – 47) Kehidupan gereja yang mula-mula menjadi dinamis bukan karena program, acara, sistem tetapi oleh Roh Kudus yang memenuhi mereka.

2. Roh Kudus itu seperti api yang menerangi
Kisah Rasul 2:3  
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

Kepenuhan Roh pada gereja mula-mula ditandai dengan lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada murid-murid. Lidah-lidah api ini adalah terang Tuhan yang diberikan kepada murid-murid. Terang tidak menyingkirkan seluruh kegelapan, tetapi oleh terang memungkinkan kita berjalan dalam kegelapan. Demikian juga dengan kepenuhan Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus tidak membuat jalan hidup yang kita lalui menjadi lurus atau mulus, tetapi bersama Roh Kudus kita mampu berjalan terus meski jalan tak selalu lurus ataupun mulus.

3. Roh Kudus adalah api yang menyucikan
Maleakhi 3:2,3 
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Seperti api yang memurnikan emas, demikian juga dengan Roh Kudus. Roh Kudus diberikan untuk menyucikan hidup kita. Sebagai Roh Kebenaran, Roh Kudus akan menuntun orang-orang percaya kepada jalan kebenaran, sehingga kita tetap tinggal dalam kebenaran dan kekudusan.

URIP IKU URUP
Lukas 12:49 
“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!

Urip iku urup adalah falsafah Jawa yang berarti hidup harus menyala. Roh Kudus sebagai api Tuhan memungkinan orang-orang percaya tak sekedar urip tetapi urup. Bercahaya, menerangi dan jadi berkat.

Apa yang membuat jemaat mula-mula disukai banyak orang? Mereka tak sekedar urip tapi urup. Api Roh Kudus menyengat hidup mereka sehingga mereka hidup dalam kasih yang nyata, persaudaraan yang hangat dan penuh perhatian satu sama lain.

Kisah Para Rasul 2:47 
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

PENUTUP
Orang-orang yang telah dipenuhi Roh Kudus, seharusnya menjalani hidup ini dengan cara yang berbeda, tak sekedar urip tetapi harus urup. Hidup menyala, menjadi terang bagi sesama. Sadarilah, hidup ini bukan tentang apa yang kita punya, tetapi apakah hidup kita berguna? Hidup ini bukan hanya tentang mencari berkat, tetapi apakah hidup kita memberi manfaat? Hidup ini bukan hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi apakah hidup kita berfungsi? Tuhan memberkati. KJP!

Arsip Catatan Khotbah