RESTORATIONTHE SPIRITUAL LIFE (Pemulihan Kehidupan Rohani) – oleh Pdt. K. Hani Paulus (Ibadah Raya 2 – Minggu, 16 Februari 2025)

HIDUP BIJAKSANA
Ketika hidup kita mulai kelihatan kacau, pergaulan buruk, rumah tangga berantakan, saling menyakiti, sebelum kita saling mempersalahkan, sebelum hidup kita hancur berantakan, mari kita kembali ke dasarnya yaitu memperbaiki fondasi kehidupan (back to the basic).

Datang kepada Pencipta
Solusi utamanya adalah datang kepada Pencipta, sebab Dia yang tahu persis dimana letak kesalahannya. Dia bekerja dari dalam ke luar (Inside Out).

Mazmur 51:9, Bersihkan aku (Create in me…),
Ay. 10, Restore to me…: “memulihkan, mengembalikan, atau memperbaiki sesuatu ke kondisi semula atau lebih baik.”

Tuhan selalu bekerja dari dalam keluar (Yehezkiel 36:26; Ibr 13:21).
Kesembuhan, mujizat, terobosan berkat jasmani tidak membuat manusia berubah.

Contoh bangsa Israel.
Bil 14:22  Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, 

Bil 14:23  pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya. 

“Kembali kepada Tuhan adalah langkah pertama menuju pemulihan sejati. Saat kita mendekat kepada-Nya, Dia memulihkan hati, memperbarui iman, dan menghidupkan kembali api rohani dalam jiwa kita.” – (Yakobus 4:8)

Bagaimana Caranya?
Bangun hubungan pribadi dengan Tuhan yang rutin dan mendalam, melalui doa dan membaca Firman Tuhan setiap hari. Mengutip khotbah Wakil Gembala, 2 minggu lalu, yaitu kembali kepada bagaimana hubungan pribadi kita (setiap orang Kristen) dengan Tuhan.

Banyak orang Kristen tidak ada hubungan pribadi dengan Tuhan (disclaimer). Kekuatan dan daya tahan kita ada di sini. Padahal itu adalah hal mendasar dari Kekristenan. Alasan utamanya adalah kesibukan. Iblis tahu akan hal ini, dia membuat situasi agar saudara terus sibuk. Mereka merasa hubungannya dengan Tuhan sudah dipulihkan, dia sudah diampuni sehingga merasa sudah cukup. Bagi Saudara yang tidak menjadikan doa sebagai suatu yang spesial, hubungan Saudara dengan Tuhan akan terasa biasa-biasa saja.

Bagaimana menjaganya?
Jadikan doa dan merenungkan Firman Tuhan menjadi kesukaan.
1Tesalonika 5:17, Yosua 1:8

Bagaimana memulainya?
Dan 6:11  Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. 

Hubungan pribadi Daniel dengan Tuhan 3 kali sehari. Daniel  orang yang super sibuk (tetap dalam pemerintahan pada 4 masa: Raja Babel, Raja Nebukadnezar, Raja Belsyazar, Raja Darius, Raja Koresh), saja berdoa 3 kali sehari. Daniel sudah membangun hubungan pribadinya sejak muda dengan Tuhan, di tengah kesibukannya sebagai orang penting di Kerajaan Babel, Media dan Persia.

Dia tahu bahwa kunci utama untuk berkenan kepada Allah adalah dari hubungan pribadinya dengan Allah. Doa tidak membuat Daniel terbebas dari masalah, tetapi mempersiapkan kita menghadapi masalah dan tetap berkenan kepada Tuhan.

Jika Daniel baru berdoa ketika punya masalah, tentu (walaupun tidak salah) sudah terlambat untuk menang, yang terjadi justru marah-marah dalam menyelesaikan masalah, mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan sebagai anak Tuhan kepada bawahan. Kalau tidak menjadikan doa (hubungan pribadi) dengan Allah sebagai kesukaan, membuat kita tidak mengenal Allah dengan benar.

YESUS
Hubungan pribadi dengan Tuhan.

Contoh orang yang membangun hubungan pribadi yang mendalam adalah Yesus.
Markus 1:35, Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. 

Inilah contoh orang yang super sibuk (makanpun banyak kali tidak sempat). Kalau Yesus baru berdoa ketika di taman Getsemani, apa secara manusiawi Yesus kuat menghadapi salib? Iblis senantiasa mengintai diri-Nya, mencari kesempatan yang baik untuk menjatuhkan Yesus.

Luk 4:13  Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Dalam doa dan perenungan Firman Tuhan, kita akan semakin mengenal Allah, Hosea 6: 3, 6, menjadi kesukaan Jemaat Mahanaim.

Arsip Catatan Khotbah