logo test

BERTUMBUH DAN BERBUAH – oleh Pdt. Gideon Santoso (Ibadah Raya 2 – Minggu, 21 Juli 2024)

Pendahuluan
Bertumbuh dan berbuah adalah dua hal yang Tuhan inginkan terjadi dalam kehidupan setiap orang yang percaya. Yang pertama adalah tentang pertumbuhan, apa yang harus bertumbuh dalam kehidupan setiap orang percaya ?

Roma 10:17- Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus .
Dasar ini yang harus ada dalam kehidupan setiap orang yang mengaku percaya Yesus, yaitu iman. Iman tidak tiba-tiba menjadi ada, tetapi  iman yang benar adalah iman yang datang dari pendengaran akan berita firman Kristus. Orang yang mendengar firman tentang Yesus Kristus dan percaya, ia akan mengalami suatu perubahan hidup.

2 Korintus 5:17 – “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Bukti dari orang yang beriman adalah adanya perubahan hidup sebagai ciptaan yang baru, hidup lamanya sudah berlalu dan kehidupan yang baru sudah datang dalam hidup orang yang beriman. Iman inilah yang harus terus bertumbuh dalam kehidupan orang yang percaya kepada Kristus. Apa pertumbuhan dari iman selanjutnya ?

2 Petrus 3:18a – Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan juruselamat kita, Yesus Kristus.

Iman harus terus bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya. Iman yang bertumbuh tidak ada kaitannya dengan besar kecilnya iman seseorang. Tidak sedikit orang asal bicara saja mengenai iman, dengan mengatakan tidak perlu iman yang besar, iman yang kecil saja cukup untuk mengerjakan hal yang besar, kemudian mengaitkannya dengan perumpamaan tentang iman yang hanya sebesar biji sesawi ( Matius 13:31-32 ). Dengan demikian ia memberi batasan tentang iman kecil dan iman besar, tetapi iman sebenarnya tidak ada hubungannya dengan ukuran besar atau kecil. Tetapi berbicara mengenai benih iman dari firman yang hidup. Iman sebesar apapun jika iman itu mati tidak ada kehidupannya, itu tidak ada gunanya, tetapi meskipun kecil seperti biji sesawi jika iman itu memiliki kehidupan dan bertumbuh, makai iman itu akan menjadi pohon yang besar dan mengeluarkan buah.

Tentang iman, Yudas 1:20 “Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.”

Setiap orang percaya harus membangun dirinya sendiri di atas dasar iman yang paling suci, berarti ada iman yang tidak suci. Apa iman yang tidak suci itu ? Iman pokoknya. Pokoknya percaya saja, asal percaya saja kepada Yesus, tetapi tanpa dasar yang kuat, hanya asal atau pokoknya percaya saja. Dasar iman yang paling suci adalah bersumber dari firman yang ia dengar dan yakini dengan sungguh-sungguh, ia percaya dan pegang teguh pada firman itu, bukan pokoknya percaya tanpa dasar apapun.

Tidak sedikit para pengkhotbah memberikan contoh tentang Abraham, yang imannya kokoh tetap percaya, meskipun sudah tua dan tidak mungkin bisa punya keturunan, ia tetap percaya. Ini tidak salah hanya tidak sepenuhnya benar, karena tidak diberitakan secara utuh. Mari kita lihat ayatnya mengenai imannya Abraham itu.

Roma 4:18 – “Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan : Demikianlah banyaknya nantI keturunanmu.”

Perhatikan pada kalimat akhir ayat di atas “menurut yang telah difirmankan : demikian banyaknya nanti keturunannya”, ini yang tidak pernah dibahas oleh kebanyakan pengkhotbah. Abraham bukan berpegang pada iman pokoknya yang penting percaya, tetapi ia mempunyai dasar untuk percaya, yaitu firman yang telah Tuhan sendiri katakan kepadanya tentang keturunannya. Inilah yang Abraham imani, meskipun secara fakta jasmani ia tidak ada lagi dasar untuk berharap, karena kondisi fisik dan usia baik Abraham serta Sarah yang sudah tua, yang mati haid (lihat Roma 4:19). Dan baca bagaimana Abraham mempercayai firman Allah yang telah Allah sendiri janjikan sebagai landasan untuk ia berharap dan beriman.

Roma 4: 20-21 – “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah ia janjikan (Firmankan).

Bertumbuhlah dalam iman yang benar dan suci, yaitu iman yang dibangun atas dasar fiman Allah, bukan iman pokoknya percaya.

KEDUA: BERBUAH
Setelah kita bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Tuhan kita, dan memiliki dasar iman yang benar dan suci yaitu firman Allah, maka selamjutnya Allah mengharapkan ada buah-buah kehidupan pada setiap orang percaya.

Buah apa saja yang Tuhan harapkan dalam pertumbuhan iman orang percaya ? Kadang orang berpikir bahwa pertumbuhan dan buah dalam kerohanian itu disamakan seperti tumbuhan pada umumnya. Harus bertumbuh dulu menjadi pohon yang besar baru bisa berbuah. Bertumbuh dan berbuah dalam kerohanian tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan tanaman atau pohon pada umumnya. Pertumbuhan dan buah kehidupan rohani itu merupakan pengalaman dalam perjalanan pertumbuhan iman rohani setiap orang percaya. Pertumbuhan dan buah dalam perjalanan kehidupan rohani orang percaya dapat dilihat dalam,                                                2 Petrus 1:5-7. Dimulai dari yang paling dasar yaitu iman, setelah orang itu percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat-Nya, lalu meningkat kepada kebajikan dan terus sampai kepada puncaknya kasih akan semua orang. Urutannya dari dasar sampai puncak seperti berikut ini :

  • Kasih akan semua orang.
  • Kasih akan saudara-saudara.
  • Kesalehan.
  • Ketekunan.
  • Penguasaan diri.
  • Pengetahuan.
  • Kebajikan.
  • Iman.

1. IMAN
Buah apa yang harus ada pada orang yang mengaku percaya beriman kepada Yesus ? Jawabnya buah pertobatan.

Maitus 3:8 – “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.”
Orang yang mengaku percaya Yesus, ia sudah harus bertobat, ia harus membuktikan bahwa ia sudah berubah, hidup yang lama sudah berlalu dan sekarang hidup dalam kehidupan yang baru dalam tuntunan kebenaran firman Allah. Pada tahap dasar ini, yaitu iman ia harus menghasilkan buah pertobatan.

2.   KEBAJIKAN
Dari iman bertumbuh kepada Kebajikan.  Buah apa yang dihasilkan dari Kebajikan?  Jawabnya berbuat baik.  Orang yang diluar Tuhan, mereka berbuat baik dengan harapan mendapatkan keselamatan dan berkat dari Tuhan. Tetapi orang percaya berbuat baik justru sebagai bukti bahwa ia telah diselamatkan oleh karena imannya kepada Yesus.

3. PENGETAHUAN
Buah apa yang dihasilkan dari pengetahuan ?

Filipi 1:9 –“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan segala macam pengertian.”
Buahnya adalah menjadi orang yang memiliki segala pengertian yang benar tentang rencana Allah dalam dirinya, orang seperti ini akan mudah diajarkan tentang senua kebenaran firman Allah.

Efesus 4:13- “Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.”  
Ini adalah buah dari Pengetahuan.

4. PENGUASAAN DIRI
Apa buah dari penguasaan diri ?

Kolose 3:12 – “Karena itu sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.”

Hanya orang yang sudah bertumbuh pada tahap penguasaan diri, yang dapat mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran, sebagai buah-buah dari penguasaan diri. Umunya orang percaya pada tahap ini, sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus, yang memampukan ia memiliki penguasaan diri.

5. KETEKUNAN
Apa buah dari ketekunan ?

Roma 5:3-4 “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.”

Buah dari ketekunan adalah tahan uji. Ia tidak mudah digoyahkan dengan segala tantangan dan masalah yang harus dihadapi dalam kehidupann rohaninya. Ia akan tetap tekun dengan buahnya tahan uji.

6. KESALEHAN
Kata “saleh” ditulis dalam Bahasa Yunani sebagai kata jamak sebomai, artinya ibadah yang sejati, berpegang kuat pada kebenaran firman Tuhan. Ia kokoh dalam berpegang kepada kebenaran firman Tuhan dan komitmen menjalankan hidupnya sesuai firman Tuhan. Buah dari kesalehan adalah kesetiaan terhadap firman-Nya.

7. KASIH AKAN SAUDARA-SAUDARA (Phileo adelpos)
Apa bentuk dari buah dari kasih akan saudara-saudara ?

Efesus 4:32 – “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. “
(Hb Filipi 2:1-4 ).

Buah dari kasih akan saudara adalah pengampunan dan hidup dalam kasih mesra satu dengan lainnya. Bukti kuat dari sebuah kasih adalah pengampunan.

8. KASIH AKAN SEMUA ORANG
Agape artinya kasih tanpa syarat, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Identik dengan cinta Tuhan.

Galatia 5:14 “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Kalimat sesamamu manusia tidak menunjuk kepada sesama orang beriman, tetapi kepada semua manusia. Inilah puncak pertumbuhan dan buah kehidupan rohani yang sempurna, menjadi sama seperti Kristus dan gereja yang sempurna.

Arsip Catatan Khotbah