Yohanes 18:10,11
Yohanes 18:10
“Lalu Simon Petrus yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Yohanes 18:11
Kata Yesus kepada Petrus: “Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
PENDAHULUAN
Kisah ini tentunya tidak asing lagi bagi kita, yaitu peristiwa yang terjadi di Taman Getsemani, saat Yesus ditangkap oleh prajurit dan penjaga Bait Allah. Petrus tidak bisa menguasai emosi sehingga Petrus menetakkan pedangnya kepada hamba Imam Besar bernama Malkhus, sehingga putus telinga Malkhus.
Ketika Yesus melihat hal itu, Yesus menegur Petrus dan berkata kepada Petrus: “Sarungkan pedangmu itu!…”
TEGURAN YESUS
Secara khusus dalam ayat ini, Yesus menegur Petrus tetapi secara umum yang Yesus tegur bukan hanya Petrus, tetapi mereka semua yang ada di Taman Getsemani, termasuk Yudas. Dan bagi kita, yang saat ini sedang mendengar firman yang sama saat ini, berarti Tuhan juga sedang memperingatkan atau menegur kita tentang hal yang sama bagi kita saat ini.
TENTANG PEDANG
Secara alegoris dalam firman Tuhan: Pedang mengandung arti hak atau kekuasaan yang dimiliki seseorang mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang rendah.
Roma 13:4
“Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.”
Allah memberi hak, kuasa atau otoritas kepada pemerintah dari yang tertinggi sampai yang terendah, untuk menjalankan roda pemerintahan sehingga roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik, aman, damai, makmur dan sejahtera. Tetapi sadar atau tidak, sebenarnya Tuhan memberi kepada kita pedang, yaitu hak atau kuasa untuk menggunakan semua yang Tuhan karuniakan dan percayakan kepada kita. Mulai dari:
- Roh, yaitu batin atau hati nurani kita
- Jiwa, dalam pikiran ada: perasaan; keinginan; emosi dan angan-angan.
- Tubuh,(mata; mulut; hidung; telinga; tangan; kaki dan organ sexual).
- Status kita(suami; istri; anak); kekayaan; uang; jabatan; kedudukan; talenta; gelar dan lain sebagainya.
P I L I H A N
Setiap jenis pedang itu diberikan (dipercayakan) Tuhan kepada kita. Tapi, pilihan yaitu hak atau kekuasaan untuk menggunakan pedang itu, ada di tangan kita (menjadi hak atau kuasa kita).
Apakah kita menggunakannya dengan sembrono dan sesuka hati kita? Atau kita menggunakannya secara efektif dan benar dengan cara yang bijaksana sesuai kehendak Tuhan? Atau kita Menyimpan (menyarungkannya), semua pilihan itu ada pada diri kita.
FIRMAN YANG MENUNTUN
Sebagai orang yang ada di dalam Kristus dan telah jadi ciptaan yang baru, (2 Korintus 5:17), Yesus memberikan kepada kita firman Tuhan sebagai tuntunan untuk memilih apa yang baik dan berkenan kepada Tuhan dalam menggunakan pedang yang Tuhan percayakan kepada kita.
Filipi 1:9-10
“Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
Filipi 1:11
penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”
CONTOH
Alkitab memberi kepada kita begitu banyak contoh, tentang pentingnya kita menyelaraskan keputusan; pilihan dan apa pun yang akan kita lakukan sesuai dengan firman Allah.
1. DALAM MENENTUKAN PILIHAN
Kita perhatikan kisah Adam dan Hawa di Taman Eden, dalam menggunakan pedang, yaitu hak untuk menggunakan pilihannya.
Kejadian 2:16,17- Allah beri tuntunan firman-Nya kepada Adam dan Hawa untuk menggunakan pedang hak dan kewajibannya dalammengelola Taman Eden dan dalam.
Kejadian 3:2,3 – Hawa tahu bahkan mengerti konsekuensi yang dialami kalau ia salah dalam menggunakan pedang pilihannya itu. Tetapi Hawa tidak punya kemampuan untuk menyarungkan pedang haknya. Ia lebih tertarik menggunakan pedang haknya untuk memilih anjuran Iblisdari pada menyarungkan pedang dan taat kepada kehendak Tuhan. Akibatnya bukan hanya Adam dan Hawa yang berdosa, tetapi seluruh keturunannya!
Dari sini kita dapat simpulkan betapa penting kita merajinkan diri kita untuk beribadah, Ibrani 10:25, dimana kita terus menerus diingatkan oleh firman Tuhan. Selain itu betapa pentingnya kita dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Peran Roh Kudus adalah:
MENGINGATKAN KITA
Yohanes 14:26 “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
2. DALAM MENGHAKIMI ATAU MEMBALAS
Setiap orang punya potensi untuk menilai; menghakimi dan membalas baik itu di forum-forum resmi atau dalam kegiatan dan dalam kehidupan sehari-hari.
Lukas 6:37 “Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.”
Rom 12:19 Pedang penilaian; pembalasan dan penghukuman adalah hak-Nya Tuhan dan bukan hak kita.
Contoh:
1 Samuel 26:1-25
Mengisahkan tentang Saul yang berfikir negatif tentang Daud. Saul berusaha dan mencari waktu untuk menggunakan pedang kekuasaannya untuk menghabisi Daud. Tetapi apa yang terjadi?
1 Samuel 26:7
Daud dan Abisai, melihat Saul tertidur dalam keadaan tidak berdaya.Usul Abisai kepada Daud:
1 Samuel 26:8
Agar Daud ijinkan ia membunuh Saul, sebab Abisai anggap inilah kesempatan yang Tuhan berikan untuk melakukan pembalasan atau penghakiman kepada Saul. Tetapi lihat tanggapan Daud.
1 Samuel 26:9
Kata Daud kepada Abisai: Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang bisa menjamah orang yang diurapi Tuhan, dan bebas dari hukuman?”
1 Samuel 26:10
Lagi kata Daud: “Demi Tuhan yang hidup, niscaya Tuhan akan membunuh dia; entah karena sampai ajalnya dan ia mati, entah karena ia pergi berperang dan hilang lenyap di sana.”
1 Samuel 26:11
“Kiranya Tuhan menjauhkan dari padaku untuk menjamah orang diurapi Tuhan. Ambilah sekarang tombak yang ada di sebelah kepalanya dan kendi itu, dan marilah kita pergi.”
P E N U T U P
Tuhan kiranya memberi kesanggupan kepada kita untuk menggunakan pedang yang Tuhan percayakan kepada kita dalam bentuk apa pun sesuai kehendak dan tuntunan Firman Tuhan, sehingga kita tidak terkena pedang Allah.
Matius 26:39 Yesus memiliki hak penuh menggunakan pedang kuasa-Nya untuk menolak salib. Tetapi Yesus sarungkan pedang hak-Nya dan berkata: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Ketika Yesus Di Atas Kayu Salib
Dalam Lukas 23:34, Yesus punya hak untuk menggunakan pedang penghukuman kepada orang yang sudah menyalibkan Dia. Tetapi, Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”