logo test

DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI – oleh Pdt. F. Lumoindong (Ibadah Raya 1,2 – Minggu, 11 Agustus 2024)

Mazmur 65:10-14
Ay.10 Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniakannya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:
Ay.11 Engkau mengairi alur bajaknya,Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.
Ay.12 Engkau memahkotai tahun dengan kebaikanMu, jejakMu mengeluarkan lemak;
Ay.13 Tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;
Ay.14 Padang-padang rumput berpakaian kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.

Berkat Allah dilimpahkan bagi kita bukan untuk berhenti  (ini bukan sistem kerja Allah) dalam diri kita. Kita mengerti bahwa Tuhan tidak bekerja memberkati dan berhenti pada orang tersebut saja, tetapi Tuhan ingin berkatnya terus mengalir ke orang lain dan sekitarnya. Kalau kita menerima berkat dan berkat itu untuk diri kita sendiri maka berkat itu akan berhenti di diri kita sendiri.

Ingatlah perbandingan antara Danau Galilea dan Laut Mati yang sama-sama mendapat aliran air sungai Yordan, tetapi yang satu mengalir dan yang lain berhenti di situ. Danau Galilea (output) menerima dari sungai Yordan (input) dan terus mengalir ke daerah sekitarnya. Danau Galilea adalah danau yang diberkati, ada banyak tanaman hijau, sangat indah karena ada masukan (input) dari sungai Yordan dan ada outputnya untuk daerah sekitarnya. Sedangkan Laut Mati menerima asupan dari sungai Yordan tetapi tidak ada outputnya sehingga mati. Kematian ada di Laut Mati, gersang.

Dalam hidup kita mempunyai dua pilihan yaitu dapat menjadi danau Galilea atau Laut Mati. Jika kita menjadi danau Galilea maka kita menjadi aliran berkat. Ada banyak orang lain diberkati melalui hidup kita. Kita diberi kesempatan untuk memberi berkat kepada orang lain maka hidup kita akan menjadi subur, hijau. Tetapi jika kita menjadi Laut Mati maka hidup kita mati.

Ayat-ayat yang kita baca di atas adalah suatu siklus kehidupan. Allah memberkati tanah→tanah menumbuhkan tanaman→tanaman dinikmati kawanan ternak→ternak menjadi sumber berkat bagi manusia→manusia merespons dengan memberi bagi kemuliaan bagi Tuhan.

Ayat 14 “…Semuanya bersorak-sorai dan menyanyi….”

Semuanya (bahasa inggris: they), semua orang yang ada di padang rumput tersebut. Mereka menerima berkat dari aliran air tersebut. Mereka menikmati hasil dari tanah yang subur karena aliran yang hidup. Begitu juga domba-domba merasakan asupan dari aliran berkat tersebut. Tuhan mencurahkan kebaikan, rahmatNya kepada ciptaanNya dan ciptaanNya merasakan dan menikmatinya. Dan ciptaanNya menaikan pujian, syukur atas anugerahNya. Ulang tahun gereja Mahanaim yang ke-35 ini, mari kita menjadi jemaat yang bisa menjadi saluran berkat bagi semua yang ada di sekitar kita.

Kenyataannya kita sebagai manusia hanya ingin berkat dan berhenti hanya pada kita saja. Semua pasti ingin diberkati tetapi kita takut apakah berkat itu akan datang. Ada banyak hal yang menjadi ketakutan, kekuatiran kita.

Terkadang kita meresponi berkat Tuhan dengan ketakutan. Kita ingin berkat Tuhan tetapi terkadang kita takut. Respon kita terhadap berkat adalah:

  1. Kita harus mengharapkan berkat tersebut.
  2. Kita hidup dalam berkat tersebut.
  3. Kita meneruskan berkat itu kepada orang lain.

TENTANG BERKAT:
1. Berkat yang dirasakan.
Berkat dapat dirasakan dengan tubuh, jiwa dan roh. Jadi tidak perlu malu untuk menikmati berkat secara emosional. Kita boleh merasakan sensasi (dalam jiwa) dari berkat Tuhan karena ada artinya pada saat kita merasakan (sensasi) berkat Tuhan. Setiap emosi yang positif itu dari Tuhan. Kita punya perasaan karena kita bukan robot, ada perasaan yang luar biasa pada saat kita menerima berkat Tuhan, pada saat kita memuji Tuhan, berdoa, menerima firman Tuhan. Perasaan emosional pada saat kita menerima kasih sayang, berkat damai dan ketenangan. Tuhan mau kita merasakan berkat Tuhan karena lewat berkat Tuhan kita dapat merasakan kasih sayang, penyertaanNya.

Ulangan 33:27
Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu,dan di bawahmu ada lengan-lengan  yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman:Punahkanlah!

“Ada lengan Allah yang kekal…” Tuhan tidak keberatan menaruhkan ungkapan tersebut.

Mazmur 139:5
Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku,dan Engkau menaruh tanganMu ke atasku.
Dalam jiwa kita tahu bahwa Allah menyentuh kita, menaruh tanganNya ke atas kita.

2. Berkat yang kita alami secara fisik.
Mengalami providensia Allah. Jika kita masih punya nafas adalah berkat Tuhan secara fisik. Kita hidup dan bergerak secara fisik, itupun kita lakukan dalam Tuhan.

Kisah para Rasul 17:28a
Sebab didalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.

3. Berkat yang harus kita salurkan.
Saudara yang diberkati harus menjadi berkat.

Matius 10:42
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia muridKu, Aku berkata kepadamu: sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.

Kuasa dari berkat Tuhan yang kita ucapkan. Perkataan kita menjadi berkat, ada kuasa dalam setiap perkataan yang kita ucapkan maka jangan kita sampai mengatakan perkataan yang negatif. Ucapkan berkat atas hidup kita.

2 Korintus 4:5
Sebab Allah yang telah berfirman: dari dalam gelap akan terbit terang! Ia juga yang membuat terangNya bercahaya didalam hati kita,supaya kita beroleh terang.

Kejadian 22:18
Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firmanKu.

Hidup kita sebagai orang beriman harus bisa memberkati dengan perkataan kita. Hendaklah iman Abraham ada dalam hidup kita. Allah sudah memberkati Abraham dalam tubuh, jiwa dan roh begitu pula dengan kita.

Kejadian 49:1-28 Keturunan Yakub diberkati. Yakub memberkati anak-anaknya, dia sedang mendeklarasikan kehidupan anak-anaknya di hari depannya. Yakub digerakkan oleh Roh Kudus. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan dan sebagai orang Pantekosta maka kita tidak boleh mengesampingkan Roh Kudus.

Memberkati dengan perkataan bukan hanya dilakukan hamba-hamba Tuhan tetapi harusnya juga diucapkan semua orang percaya. Ini adalah perkataan yang dinyatakan. Kita menerima perkataan yang hidup, biarlah perkataan kita juga demikian supaya berkat itu tidak berhenti pada diri kita.

Arsip Catatan Khotbah