DUA DAMAI SEJAHTERA – oleh Pdt. J.S. Minandar (Ibadah Raya 1,3 – Minggu, 27 Oktober 2024)

Yohanes 14:27
“Damai sejahtera Kutinggal-kan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

PENDAHULUAN
Dua kali Yesus berkata “Damai Sejahtera!”kepada murid-murid-Nya, antara lain: yang pertama di bagian awal ayat ini, dan yang kedua di bagian berikut dari ayat ini. Perlu Saudara ketahui bahwa kata: “Damai Sejahtera” yang Yesus ucapkan ini tidak sekedar Yesus mengulang kata.

Yesus mengucapkan “Damai Sejahtera” sampai dua kali, karena murid-murid dan kita semua membutuhkan kedua jenis dari “Damai Sejahtera” yang Yesus maksud ini.

DUA PROBLEMA UTAMA
Mengapa harus dua? Apakah tidak cukup hanya satu “Damai Sejahtera” saja? Jawabnya, ada dua problema utama yang dihadapi manusia selama hidup di dunia ini.
Yang pertama “Problema Dosa” dan yang kedua “Problema Kebutuhan  Hidup, selama manusia di dunia ini.” Sebab itu, kalau kita tidak mengalami “Damai Sejahtera”, sebaliknya: cemas, gelisah, takut, sedih, bingung, kecewa.Kalau diteliti, diusut, penyebabnya yang pertama ialah karena dosa dan yang kedua ialah kebutuhan hidup.

PROBLEMA DOSA
Sekecil apa pun dosa yang dilakukan oleh seseorang, akan membuat orang tersebut mengalami rasa cemas, rasa gelisah, rasa takut, rasa kecewa dan kesedihan. Mengapa demikian?

Roma 6:23 “Upah dosa ialah maut…”

Yakobus 1:14,15 “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan bila keinginan itu telah dibuahi, ia melahir-kan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”

Dosa, tidak langsung berakibat maut! Dosa dimulai dari keinginan; keinginan dibuahi lalu melahirkan dosa. Bila dosa sudah matang, dosa membuahkan maut! Artinya semua butuh waktu.

SOLUSI UNTUK MENGATASI DOSA
Harta, uang, gelar, kebaikan, kesalehan dan keluarga bukan jalan keluar bagi kita untuk mengatasi atau keluar dari dosa.
Satu-satunya solusi untuk kita bebas dari maut sebagai akibat dosa ialah KORBAN DARAH YESUS di atas kayu salib. Sebab itu, kalau kita merasa gelisah, takut, tidak ada damai sejahtera karena dosa telah menekan dan menguasai kita, satu-satunya cara yang bisa membebaskan kita dari dosa ialah kita harus mengakui dosa kita, dan terima basuhan darah Yesus! Maka kita akan bebas dari dosa dan kita akan mengalami “Damai Sejahtera”. 

PROBLEMA HIDUP
Bagi kita, mungkin dosa bukan menjadi problema utama lagi, karena kita sudah mengakui dosa, diampuni dan meninggalkan dosa masa lampau kehidupan kita, dan kita sudah mengalami kelahiran baru – yang lama berlalu dan yang baru terbit. Kita sudah hidup dan berjalan dalam nilai-nilai kebenaran firman Allah sehingga kalau saat ini Tuhan panggil kita sekalipun, kita yakin kita masuk sorga! Dengan lain kata, Iblis tidak berkuasa lagi mengancam dan memprovokasi kita lagi. Sebab kita yakin, Yesus sudah membayar lunas semua dosa kita di atas kayu salib.

MASIH HIDUP DI DUNIA
Tetapi, karena kita masih hidup dan berada di dunia ini, maka kita masih bersentuhan dengan hal jasmani: yaitu kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kita masih berurusan dengan hal-hal jasmani: urusan usaha, rumah tangga dan lainnya. Bahkan masih memerlukan hal-hal jasmani.

DAMAI SEJAHTERA DICURI
Perhatikan! Sering kali tanpa kita sadari, urusan duniawi; jasmani, telah mencuri “Damai Sejahtera Allah” dari dalam hidup kita. Sebab itu banyak anak Tuhan yang sudah terima Yesus dan mengalami damai sejahtera yang pertama, yaitu: pengampunan; keselamatan; bebas dari ancaman dosa, maut dan Iblis. Tetapi kadang kala hal-hal duniawi; jasmani, sering kali merampas “Damai Sejahtera” dari dalam hidup kita. Sehingga tidak sedikit anak-anak Tuhan yang sudah terima Yesus dan sudah mengalami “Damai Sejahtera” yang pertama, yaitu: pengampunan; keselamatan; bebas dari dosa, maut dan ancaman Iblis. Tetapi tidak sedikit dari para pengikut Yesus yang mengalami: rasa cemas, takut, gelisah, kecewa, dan kuatir karena mengalami berbagai goncangan dari para penguasa dunia ini.

MURID-MURID KEHILANGAN DAMAI SEJAHTERA
Untuk itu kita lihat bagaimana murid-murid mengalami goncangan dan kehilangan “Damai Sejahtera” dalam hidup mereka.

Markus 4:35-41 “Angin Ribut Diredakan.”

Hari sudah petang gambaran dari situasi akhir zaman, kedatangan Yesus kedua kali sudah dekat, dimana ancaman melanda dunia.
Apa yang dialami oleh murid-murid yang ada di dalam perahu, dilihat, dialami dan dirasa juga oleh Yesus. Tetapi mengapa Yesus begitu tenang; bebas dari rasa takut sebaliknya “Damai Sejahtera.”  Perbedaan ini terjadi karena murid-murid belum mengalami apa yang Yesus alami dan Yesus ingin membagikan ini kepada murid-Nya. Mari kita kembali ayat pokok.

Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”

DUA DAMAI SEJAHTERA
Bila kita cermati dengan seksama tentang “Dua Damai Sejahtera” yang Yesus karuniakan kepada setiap orang yang percaya Yesus atau para pengikut Yesus yang dicatat dalam Yohanes 14:27 adalah sebagai berikut:

“Damai Sejahtera Kutinggalkan Bagimu.
Damai Sejahtera pertama yang Yesus berikan kepada kita adalah “Damai Sejahtera” yang Yesus telah kerjakan lewat korban Yesus di atas kayu salib di Golgotha. Sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus, ia dibebaskan dari dosa, hukuman dan menerima “Damai Sejahtera”.

Damai Sejahtera-Ku Kuberikan Kepadamu.
Setelah Yesus memberikan kepada kita “Damai Sejahtera Pertama” yang memberi kepastian keselamatan pada kita. Lalu Yesus memberikan “Damai Sejahtera-KU” yaitu Damai Sejahtera milik Yesus, yaitu Roh Kudus-Nya bagi kita yang percaya.

Arsip Catatan Khotbah