PERGUNAKAN WAKTU KARENA HARI-HARI INI ADALAH JAHAT – oleh Pdt. J.S. Minandar (Ibadah Raya – Minggu, 9 Februari 2025)

EFESUS 5 : 15-17
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari – hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”

PENDAHULUAN
Belum terlambat bagi kita untuk mengevaluasi perjalanan hidup kita di tahun lalu, agar di tahun 2025 kita tidak lagi melakukan kesalahan yang sama, sehingga hidup kita semakin berkenan di pemandangan mata Tuhan.

NASIHAT FIRMAN ALLAH
Dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menasihati jemaat Efesus, tentang hal-hal yang harus kita perhatikan dalam menjalani hidup kita di hari-hari yang kita jalani di tahun-tahun yang terakhir ini.

1. Perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup.
Bila kita tidak saksama dalam menjalani waktu atau kesempatan yang Tuhan beri kepada kita maka kesempatan itu bisa berubah menjadi kutuk bagi kita.

Kalau kita menggunakan waktu yang Tuhan beri bagi kita cuma untuk mengejar uang, harta dan nama semata tanpa kita imbangi dengan mencari DIA, Yesus harta yang rohani dan yang kekal, apalagi kalau kesempatan hidup kita gunakan untuk memuaskan keinginan manusia, yaitu keinginan hawa nafsu, maka di akhir hidup kita, kita akan mengalami kebinasaan kekal.

2. Jangan seperti orang bebal
Seperti apakah yang dimaksud orang bebal itu? Mari kita kembali perhatikan kisah orang kaya dalam Injil Lukas 16:19-31.

Lukas 16:19 “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan”

Orang kaya sangat giat bekerja, tetapi ia tidak mencari Tuhan (perkara rohani). Setiap hari yang dilakukan hanya menikmati kesenangan dunia memuaskan keinginan daging (hawa nafsu) dengan cara hidup berfoya-foya. Orang kaya adalah anak Abraham (Kristen), tapi binasa karena menggunakan waktu hanya untuk: memuaskan kesenangan dunia semata.

“Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru katanya: Bapa Abraham kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.”

Lukas 16:25

“Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.”

Seperti Apakah Cara Hidup Orang Bebal?
“Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badanya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.”

Lazarus sangat giat beribadah, mencari Tuhan (perkara di atas – rohani), tapi Lazarus tidak mengimbangi dengan kerja, untuk kebutuhan jasmaninya selama ia hidup di dunia. Lazarus selamat dan masuk sorga. Tetapi selama hidupnya, Lazarus tidak melayani, tidak menjadi berkat bagi sesamanya yang ada di sekitarnya.

3. Tetapi, seperti orang arif
Siapakah dalam kisah Lukas 16:19-31 yang bertindak arif, selama hidupnya dibandingkan dengan orang kaya, Lazarus? Abraham

4. Pergunakanlah waktu yang ada
Waktu seperti kendaraan yang membawa kita  ke tujuan akhir. Dan tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan waktu. Kendaraan waktu yang kita gunakan, kita pakai sesuai rambu jalan (Firman Allah), maka kita akan sampai ke tujuan yang mulia. Tetapi kalau kendaraan waktu yang kita terima dari Tuhan, kita gunakan dengan sembrono (ugal-ugalan), maka kita akan tersesat bahkan kita akan jatuh ke jurang kebinasaan.

  • Contoh: Hizkia

Reputasi jasmani dan rohani Hizkia sangat istimewa, Yesaya 36. Ketika ia ada di titik puncak, Tuhan utus Yesaya untuk memberitahukan bahwa saat kematiannya sudah tiba, Yesaya 38. Hizkia berdoa dan menangis, Tuhan tambahkan bonus umur 15 tahun lagi.

Yesaya 39
Hizkia tidak menggunakan waktu (kesempatan) yang Tuhan berikan kepadanya dengan bijaksana. Hizkia menerima raja Babel (Merodak Baladan bin Baladan) ke istananya dan menunjukan seluruh kekayaan dan kekuatan kerajaannya. Yesaya menegur keras raja Hizkia dengan Firman Tuhan tapi Hizkia menganggap remeh Firman Tuhan. Akibatnya, beberapa tahun kemudian, raja Babel menyerang Israel dan membunuh bangsa Israel.

5. Karena hari-hari ini adalah jahat
Apakah yang dimaksud firman Tuhan bahw: “Hari-hari Ini Adalah Jahat?”

Di akhir zaman orang semakin berani menabur kejahatan dan mempraktekkan kejahatan secara terang-terangan. Hati-hati! mengapa? Karena, hal ini akan mempengaruhi nilai hidup, kekudusan dan kebenaran kita di mata Tuhan.

AGAR TIDAK TERPENGARUH
Waspada! Jangan lengah apalagi tertidur, seperti nasihat Paulus kepada jemaat Roma.

ROMA 13:11 “Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.”

  • Kata tidur dalam Bahasa Yunani: KATHEUDO, dalam Bahasa Inggris: to fall a sleep, artinya tidak sengaja (bermaksud) untuk tidur, tetapi  tanpa kita sadari kita bisa jatuh tertidur.

INILAH KONDISI DUNIA SEKARANG
Menjelang kedatangan Yesus kedua kali makin dekat dan dengan makin maraknya kejahatan di dunia ini, kalau kita tidak waspada tanpa kita sadari, kita ikut-ikutan menabur perbuatan daging, yaitu perbuatan hawa nafsu, dosa yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Dan apa jadinya kalau kita terpengaruh dan turut ambil bagian menabur kejahatan?

Galatia 6:8a “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya…,”
Tetapi, kalau hidup kita sesuai dengan Firman Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus sehingga kita tidak lagi menabur kejahatan.

Galatia 6:8b
“…tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”

HIMBAUAN
Apabila kita evaluasi apa yang telah kita buat sampai saat ini (bulan Februari 2025), kira-kira hasil evaluasi kita seperti apa?

Perlu diketahui bahwa waktu yang kita jalani adalah seperti arus yang membawa kita pada tujuan akhir. Dan kita tidak ingin tujuan akhir kita adalah kebinasaan (neraka). Yang kita harus lakukan adalah tetap ada di dalam Yesus dan setia sampai akhir hidup kita di dalam kebenaran, maka kita akan menikmati kemuliaan bersama Yesus.  Tetapi jika kita keluar dari jalur Kebenaran (Yesus), maka kita akan menanggung resikonya, yaitu mengalami kebinasaan selama-lamanya.

Kehidupan yang sebenarnya yang akan kita jalani bukan di dunia ini. Hidup di dunia kita hanya sementara 70-80 tahun, Mazmur 90:10. Tetapi kehidupan yang sebenarnya akan kita jalani dalam kekekalan setelah kematian, yaitu dalam kehidupan yang tidak dibatasi oleh waktu, melainkan hidup yang kekal (AION).

Arsip Catatan Khotbah