TELADAN KRISTUS – Oleh Ps. Jeff Minandar (Ibadah Raya 2 – Minggu, 2 Februari 2025)

Yohanes 13:15

Menjalani hidup dengan bijaksana adalah menjalani masa hidup dengan  menjauhi yang jahat. Efesus 5:15-16. Teladan yang baik akan menjadikan diri kita pribadi yang lebih baik, dan sebaliknya. 1Korintus 15:33. Hal ini akan membawa kita untuk menjalani kehidupan rohani yang baik. Apabila kita ada dalam kehidupan rohani yang sedang tidak baik-baik saja, kiranya dengan mengikuti teladan yang baik, kita dipulihkan.

Teladan yang sempurna bagi kita untuk menjalani hidup dengan bijak adalah Yesus. Berbicara tentang sosok Yesus selama pelayananNYA di muka bumi akan membawa kita kepada keempat Injil. Kesemuanya menceritakan tentang pribadi Yesus, misi dari Bapa, dan warisan rohani apa yang ditinggalkanNYA. Harapannya sama seperti yang Petrus tuliskan, bahwa kita dapat mengikuti jejak Yesus. 1Petrus 2:21.

Dalam keempat Injil kita melihat empat gambaran unik tentang Yesus:

  1. Matius menggambarkan Yesus sebagai Raja dan Mesias yang telah lama dinanti-nantikan oleh bangsa Yahudi. Injil ini berfokus pada silsilah dan penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama, menekankan bahwa Yesus adalah keturunan Raja Daud. Matius 1:1.
  2. Markus menggambarkan Yesus sebagai hamba yang setia dan siap melayani. Injil ini menunjukkan tindakan-tindakan dari Yesus, pengorbanan dan dedikasinya dalam menyelesaikan misi Allah. Markus 10:45.
  3. Lukas menggambarkan Yesus sebagai Anak Manusia yang penuh belas kasih. Lukas menekankan kemanusiaan Yesus, kisah kelahiran-Nya, serta perhatian-Nya terhadap orang miskin dan terpinggirkan dalam masyarakat. Lukas 7:13.
  4. Yohanes menggambarkan Yesus sebagai Anak Allah yang ilahi. Injil Yohanes berfokus pada aspek ketuhanan Yesus, memberikan penekanan pada keajaiban dan pengajaran mendalam tentang identitas-Nya sebagai Firman yang hidup. Yohanes 1:14.

Keempat hal di atas tidak menunjukkan bahwa Yesus tidak melakukan yang tidak baik. Namun seperti yang Petrus katakan “Yesus berbuat baik dan karena itu IA harus menderita”. Lalu apakah kita harus menderita persis seperti Yesus seperti yang digambarkan film “The Passion of The Christ” untuk menandakan kita memiliki kehidupan rohani yang baik?  

Sebenarnya kehidupan rohani seseorang dapat dilihat dari 6 indikator:

  1. Hubungan Pribadi dengan Allah:
    – Kehidupan doa yang rutin dan mendalam (1Tesalonika 5:17).
    – Membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari (Yosua 1:8).
  2. Kehadiran dan Partisipasi dalam Komunitas Gereja:
    – Bersekutu dengan sesama orang percaya (Ibrani 10:25).
    – Terlibat dalam pelayanan dan menggunakan karunia roh untuk membangun tubuh Kristus (1Korintus 12:4-7).
  3. Pertumbuhan dalam Kekudusan dan Karakter Kristus:
    – Menghasilkan buah Roh dalam kehidupan sehari-hari, seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
    – Meninggalkan dosa dan hidup dalam kekudusan (1Petrus 1:15-16).
  4. Kesaksian dan Penginjilan:
    – Berani bersaksi tentang Yesus Kristus kepada orang lain (Matius 28:19-20).
    – Menjadi teladan dan cahaya di tengah dunia yang gelap (Matius 5:14-16).
  5. Kepedulian dan Kasih terhadap sesama:
    – Menunjukkan kasih kepada sesama, terutama kepada yang membutuhkan (Matius 25:35-40).
    – Mengampuni dan berdamai dengan orang lain (Efesus 4:32).
  6. Ketekunan dan Ketabahan dalam Ujian dan Pencobaan:
    – Tetap teguh dalam iman meskipun menghadapi ujian dan pencobaan (Yakobus 1:2-4).
    – Mengandalkan kekuatan Tuhan dalam segala keadaan (Filipi 4:13).

Keenamnya ditunjukkan oleh Yesus ketika IA ada di muka bumi dalam 3,5 tahun pelayananNYA. Berapa waktu yang tersisa buat kita? Maukah kita mengambil keputusan untuk melakukan perubahan kehidupan rohani?

Arsip Catatan Khotbah