Mazmur 31:25
Jemaat Mahanaim kita memasuki bulan ketiga dalam belajar bersama mengenai dasar-dasar iman Kristen. Jika di bulan Februari kita belajar tentang “Baptisan Air”, dimana komitmen kita diproklamirkan. Kemudian di bulan Maret kita belajar tentang “Keselamatan”, dimana keyakinan kita dipastikan. Maka sekarang di bulan April kita belajar tentang “Berakar ke Dalam”, dimana kesalehan kita dikuatkan.
Kesalehan erat hubungannya dengan bagaimana kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah bagi Tuhan. Seperti yang sering saya ilustrasikan, tentu saja cara ibadah kita setelah memproklamirkan diri sebagai pengikut Kristus tidak akan sama seperti dulu ketika kita masih di awal-awal mengenal keselamatan. Harusnya ada peningkatan, dimana kita semakin mengakar dalam pengiringan kita kepada Kristus. Sama seperti seseorang, semakin bertambah usia, semakin ia menjadi kuat dalam hal fisik, mental, dan spiritual.
Kalau kita melihat konteks dari Mazmur 31 kita melihat bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan tetap menghadapi tantangan dalam perjalanan kehidupannya. Kita tentu ingat keputusasaan Pengkhotbah saat ia melihat segala pekerjaan dan usahanya nampak sia-sia. Pengkhotbah 2:11. Keluhan yang sama kita lihat di Mazmur 31:11.
Namun kita malahan harus menguatkan dan meneguhkan hati di tengah tantangan hidup. Hal yang sama Tuhan juga katakan kepada Yosua sebelum ia memimpin bangsa Israel. Yosua 1:6-7, 9. Ingat Allah ingin mendewasakan kita dan tidak ingin kita terus ada dalam zona nyaman. Ulangan 32:11-12, Mazmur 23:4-5, Ibrani 5:12-14. Karena itu “akar spiritual” kita harus menjadi kuat, selaras dengan usia pengiringan kita pada Tuhan.
Dalam praktik kehidupan Kristen kita berakar semakin kuat saat kita:
– Berdoa.
Berulang kali Alkitab memberi referensi tentang tokoh-tokoh Alkitab yang menjadi kuat lewat doa. 2Samuel 12:16, 20, Matius 26:36-42.
– Bersekutu.
Dalam persekutuan dengan orang yang takut akan Tuhan dan taat kepadaNYA di dalamnya ada kekuatan. Mazmur 119:63. Contohnya ada di 2Tawarikh 20:4-20, dan Kisah Para Rasul 16:4-5.
– Berdiam merenungi pembacaan firman Tuhan.
Firman Tuhan adalah segala perintah, pengajaran, dan nasihat Ilahi yang ada dalam Alkitab. Mazmur 119:97-107, 1Tesalonika 2:12-14.
– Berpuasa.
Puasa menjadi ketetapan Allah untuk suatu peringatan di Perjanjian Lama. Imamat 16:29-31. Dalam Perjanjian Baru ini menjadi penanda dari seorang pelayan Allah. 2Korintus 6:4-5.
Hal-hal ini tentu sudah dan akan terus diajarkan di KeMah, Ibadah Wadah, dan dalam banyak kesempatan kita bersekutu. Khusus saat ini jika kita bersekutu mengingat akan pengorbanan Yesus di kayu salib, hendaknya hati kita dikuatkan dan diteguhkan oleh pengharapan dalam tubuh dan darahNYA.
Dalam persekutuan dalam DIA kita diingatkan bahwa kita menjadi satu bagian dalam tubuh dan darahNYA. Demikian juga semua orang percaya yang bersekutu dalam Perjamuan Tuhan bersama kita. 1Korintus 10:16-17. Jadilah pengikut Kristus yang kuat dalam persekutuan ibadah kita.