MANUSIA BARU – oleh Ps. Jeff Minandar (Ibadah Raya 2 – Minggu, 12 Mei 2024)

Kolose 3:1-11
Dalam beberapa terjemahan lain Alkitab Bahasa Indonesia bagian awal dari Kolose 3 diberi judul “Menempuh Hidup Baru” atau “Hidup Baru di dalam Kristus”. Tentu saja hidup baru ini tidak sama seperti saat kita mengucapkan “Selamat Menempuh Hidup Baru” kepada pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan. Karena memang “hidup baru” yang dimaksud adalah suatu kehidupan yang berpusat pada Kristus dan mengenai hal-hal di Surga. Mari kita masuk ke dalam ayat-ayat yang sudah kita baca tadi.

Saat dituliskan mengenai “dibangkitkan bersama Kristus” (Kolose 3:1) hal ini mengingatkan kita mengenai pengalaman Baptisan Air. Perjalanan kekristenan adalah suatu perjalanan yang diwarnai pengalaman-pengalaman yang sama dengan Kristus. Maksudnya seperti yang dituliskan dalam 1Petrus 3:21-4:2, kita tidak bisa menghindarkan diri dari penderitaan badani, sama seperti Yesus Kristus mengalaminya saat ada di muka bumi.

Hidup baru itu berarti menjadi manusia ilahi. Ini adalah suatu identitas baru bagi kita. Manusia ilahi memikirkan “perkara yang di atas” (Kolose 3:2). Kita tentu tahu apa yang dikatakan Yesus di Matius 6:33, pengikut Kristus diingatkan akan apa prioritas hidup mereka. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Paulus di Filipi 3:10, sesuatu yang juga kita pelajari saat memperingati kematian dan kebangkitan Kristus. Suatu tahapan iman yang menyelamatkan.

Seseorang yang beriman kepada pribadi Yesus Kristus, hidup di dalam DIA, terlindung dari segala serangan dari luar. Hidupnya “tersembunyi bersama dengan Kristus” (Kolose 3:3). Ini adalah sesuatu yang juga sudah disampaikan pemazmur (Mazmur 27:5) dan juga Nabi Yesaya (Yesaya 49:2). Ini biar menjadi kekuatan iman bagi kita yang merasa dalam bahaya.

Demikian dalam ayat-ayat selanjutnya kita bisa melihat bahwa hidup baru juga berbicara mengenai:

  • Pengharapan akan kedatanganNYA yang kedua kali. Kolose 3:4 “…menyatakan diri bersama dengan DIA”.
  • Kesalehan dan disiplin rohani. Ayat 5 “…matikanlah dalam dirimu”.
  • Konsekuensi dalam bentuk kemarahan ilahi. Ayat 6 “…mendatangkan murka Allah”.
  • Masa lalu yang seharusnya sudah kita tinggalkan. Ayat 7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu”.
  • Keputusan yang kita buat dalam pertobatan. Ayat 8-9 “…buanglah semuanya ini” dan “…menanggalkan manusia lama”.

Poin-poin di atas membawa kita pada tahapan iman yang menyucikan. Karena setelah pertobatan (kelahiran baru) kita menjadi manusia ilahi. Kita percaya karena kita diselamatkan kita hidup dengan identitas baru, dimana manusia lama, tubuh dosa kita hilang kuasanya. Roma 6:6. Menariknya dalam Kolose 3:10 disebutkan tentang “mengenakan manusia baru yang terus menerus diperbaharui”. Ini berarti sekadar menjadi manusia ilahi (keselamatan dan kesucian hidup) bukan tujuan akhir!

Dalam bahasa aslinya kata “diperbaharui” mengandung arti suatu proses yang terus berlangsung. Jadi kita harusnya menyadari proses kita belum berakhir sampai kita bertemu Tuhan Yesus Kristus dalam kekekalan. Menurut C. Peter Wagner ada tahapan iman selanjutnya yaitu iman yang percaya bahwa segala sesuatu mungkin. Ini dicapai saat kita tahu betul akan siapa pribadi Allah yang kita sembah. Dalam Kolose 3:10 disebutkan mengenai “pengetahuan yang benar”. Kita harusnya tahu bahwa IA sanggup, dan tidak ada yang mustahil bagiNYA. Lukas 1:37.

Termasuk untuk membawa kita kepada tahapan iman keempat (setelah iman yang menyelamatkan, iman yang menyucikan, dan iman yang menganggap segalanya mungkin), yaitu iman yang memungkinkan terjadinya mukjizat dari Kuasa Allah. Inilah pengurapan Ilahi, yaitu Baptisan Roh Kudus yang Allah ingin menjadi bagian dari kita semua. Lukas 11:13.

Tentu kita ingin menjadi manusia baru yang terus meningkat dalam tahapan iman kita. Ingat sekadar menjadi pengikut Kristus bukan tujuan akhir. Allah ingin kita serupa dengan DIA, hal ini tidak mungkin kita alami dengan kekuatan manusia. Kita butuh kuasa ilahi. Hal ini tidak tersembunyi bagi kita, karena kalau kita baca Kolose 3:11 tidak ada sekat kebangsaan yang menghalangi kita untuk menjadi umatNYA Allah, kepunyaan Tuhan Yesus Kristus, yang akan memandang DIA dalam kemuliaan.

Milikilah kerinduan untuk menjadi manusia baru, yang hidup dalam pertobatan, percaya akan janji Allah, dan minta kepadaNYA untuk menerima Baptisan Roh Kudus.

Arsip Catatan Khotbah