1:16 Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; 1:17 di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” 1:18 Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya. 1:19 Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: “Naomikah itu?”
RUT 1:16-19
PENDAHULUAN
Kesetiaan adalah salah satu nilai yang paling mendasar dalam hubungan antar manusia dan juga hubungan manusia dengan Tuhan. Bagi yang belum menikah tentu ingin mencari pasangan yang setia, yang sudah menikah berharap pasangannya setia, seorang pimpinan di kantor ingin punya pegawai yang setia. Di gereja pun kami senang memiliki jemaat yang setia.
KESETIAAN DALAM KITAB RUT
Dalam Kitab Rut salah satu konsep yang sangat penting adalah kesetiaan (hesed). Kata ini muncul beberapa kali dalam Kitab Rut untuk menunjukan karakter/tindakan kasih setia Tuhan maupun karakter dari pribadi Rut (manusia). Sekalipun ada kesempatan untuk pergi Rut memilih menunjukkan kesetiaannya dengan mengikuti Naomi sekalipun dalam keadaan duka, penderitaan, dan kepahitan, sungguh mengagumkan!
KESETIAAN SULIT DITEMUKAN
Dalam kehidupan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian, kesetiaan menjadi salah satu nilai yang semakin langka dan sulit ditemukan. Kesetiaan bukan hanya tentang komitmen terhadap seseorang, tetapi juga mencakup integritas, kepercayaan, dan dedikasi yang mendalam dalam setiap hubungan, baik itu persahabatan, cinta, atau dalam lingkungan kerja maupun kehidupan beriman.
Seperti yang dikatakan Firman Allah berkata di dalam Amsal 20:6 “Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?”
Firman Tuhan pagi ini kita akan melihat seperti apa orang yang setia itu?
ORANG YANG SETIA ITU :
1. Bertahan Dalam Segala Keadaan (Situasi)
Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; Rut 1:16
Setelah tiga kali didesak untuk kembali ke rumah ibunya dan mengambil langkah seperti yang dilakukan Orpa (1:15), Rut tetap bertahan untuk tidak meninggalkan Naomi. Ungkapan Rut bahkan menggambarkan komitmennya yang total untuk bersatu dalam kehidupan Naomi, bersatu dalam kepercayaan Naomi, yang berarti meninggalkan kepercayaannya terhadap dewa Kamos dan mengikuti Allahnya Naomi. Rut dengan berani melibatkan Tuhan dalam komitmennya. Dia tidak hanya mau menemani Naomi saat bahagia tetapi juga saat menderita
Ketika seseorang menunjukkan kesetiaan, mereka tidak hanya berkomitmen untuk berada di samping orang lain dalam keadaan baik saja, tetapi juga saat menghadapi tantangan dan kesulitan.
Sebuah kalimat menggambarkan realita keadaan saat ini dimana kesetiaan sulit ditemukan.
Ketika kita berhasil teman-teman kita akan tahu siapa kita, tetapi ketika gagal kita akan tahu seperti apa teman-teman yang kita miliki – anonim
Ada juga istilah lain ada uang abang sayang, tidak ada uang abang melayang, atau ada gula ada semut artinya kesetiaan yang hanya didasari pada keuntungan.
Seringkali saat kita sukses semua orang ingin mendekat, tetapi kemudian meninggalkan kita saat kita dalam keadaan susah. Hal ini bahkan dialami oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Dia ditangkap, murid-murid lari meninggalkan Dia.
Dalam kehidupan iman, jangan sampai kita hanya menunjukan kesetiaan kepada Tuhan hanya ketika ada maunya. Tuhan mengetahui orang-orang yang setia hanya karena “ada maunya”
Yohanes 6:26 (TB) Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Mujizat lima roti dan dua ikan yang mengenyangkan setidaknya lima ribu orang adalah tanda bahwa Yesus lah Mesias. Yesus ingin mereka melihat “tanda pada roti” itu tetapi mereka hanya mau melihat rotinya saja! pada akhirnya waktu akan membuktikan mereka bukan pengikut Yesus yang setia.
Yohanes 6:66 (TB) Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
2. Bertahan Sampai Akhir (Durasi)
“di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” Rut 1:17
Saya pernah mendengar orang menyebut SETIA adalah singkatan dari “Setiap Tikungan Ada”.. jadi ini adalah kesetiaan yang palsu.
Kesetiaan sejatinya tidak hanya tentang situasi tetapi juga durasi. Pada akhirnya Kesetiaan diuji oleh waktu sebab kesetiaan dinilai bukan hanya titik awal saja tetapi sampai titik akhir. Contoh orang yang tidak menjaga kesetiaan adalah Raja Uzia. Pada awalnya dia begitu setia tetapi setelah sukses kesetiaannya berubah.
2 Tawarikh 26:16 (TB) Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
Kiranya kesetiaan kita kepada Tuhan terbukti sampai akhir hidup kita, sebab inilah yang Tuhan kehendaki.
Wahyu 2:10 (TB) “… Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
3. Berkomitmen Menepati Janji Yang diucapkan (aksi)
Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: “Naomikah itu?” Rut 1:19
Rut pada akhirnya menepati apa yang Dia ucapkan! Salah satu ciri penting dari orang yang setia adalah menepati janjinya! Karena itu jika kita mau menjadi orang yang setia belajar untuk menepati apa yang kita ucapkan.
Amsal 12:22: “Bibir yang dusta adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia adalah kesukaan-Nya.”
Amsal 19:22 “Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.”
Rasul Paulus pun berulang kali menyatakan bahwa Tuhan kita adalah TUHAN yang setia. Dia setia pada rencana-Nya bagi kita, dan setia menggenapi apa yang dijanjikan-Nya :
Filipi 1:6 (TB) “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
1 Tes 5:24 “Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”
KESIMPULAN : KITA ADA KARENA KESETIAANNYA
Allah kita setia dalam segala keadaan. Keberadaan kita hanya karena kesetiaan-Nya. Jika Rut berkomitmen untuk setia menemani Naomi sampai mati maka yang Yesus lakukan lebih dari itu. Sebab Dia membuktikan kesetiaan-Nya kerelaan-Nya untuk mati agar kita beroleh kehidupan.
Filipi 2:7-8 (TB) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.