TIGA PESAN NATAL MELALUI NYANYIAN PUJIAN PARA MALAIKAT TUHAN – oleh Pdt. Gideon Santoso (Ibadha Raya 1,2 – Minggu, 29 Desember 2024)

Lukas 2:14
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

Pendahuluan
Ayat tersebut merupakan bagian perkataan para malaikat Tuhan melalui pujian mereka kepada Allah dihadapan para gembala, sehubungan dengan berita tentang kelahiran juru selamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud (Ay. 8-13). Bila dicermati, apa yang dinyanyikan para malaikat itu bukan sekedar nyanyian pujian, tetapi memiliki makna pengajaran indah bagi manusia, di dalamnya terkandung tiga pesan untuk maksud tujuan yang mulia bagi manusia.

Pesan untuk maksud tujuan apa yang terkandung dalam nyanyian pujian itu ?
1. Kemuliaan bagi Allah di tempat maha tinggi.
Pemilik kemuliaan memang hanya Allah saja, tetapi kemuliaan Allah ini juga dulunya dimiliki oleh manusia sebagai gambar dan rupa Allah sendiri di bumi. Tetapi kemudian sesuatu telah terjadi dalam kehidupan manusia, mereka jatuh dalam dosa akibat melanggar perintah Tuhan dan lebih menuruti perkataan Iblis dengan memakan buah pengetahuan baik dan jahat.

Roma 3:23 “Karena semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”

Satu fakta yang mengerikan, bahwa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah itu karena perbuatan dosa. Kata kemuliaan dalam bahasa Ibrani digunakan kata kavod, yang dalam bahasa Yunani dipakai kata doxa, yang memiliki arti keagungan, kehormatan dan keindahan yang tak terhingga. Sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya diringkas dengan satu kalimat kemuliaan. Semuanya ini dulu dimiliki oleh manusia sebagai ciptaan mulia, gambar dan rupa Allah sendiri.

Malaikat Tuhan menyanyikan tentang kemuliaan Tuhan dalam berita Natal ini membawa pesan pertama : bahwa Allah akan memulihkan kembali kemuliaan Allah yang telah hilang itu dari manusia, melalui kelahiran juru selamat yaitu Kristus Yesus di bumi ini. Dengan cara bagaimana kemuliaan itu dipulihkan ?

Roma 3:23-24 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia-Nya dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”

Melalui penebusan Yesus dengan menjadi korban pengganti di kayu salib, setiap orang yang percaya dan menerima Yesus sebagi Tuhan dan penebusnya, ia dipulihkan Kembali. Tubuhnya memang akan mati karena usia dan lain hal, namun pada hari kebangkitan, ia akan dibangkitkan kembali dalam tubuh kemuliaan, bagi yang masih hidup pada kedatangan-Nya yang kedua kali nanti, tubuhnya akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan (1 Tes 4:16-17).

2. Dan damai sejahtera di bumi.
Pesan kedua ini memberitahukan kepada kita bahwa, akibat kejatuhan manusia dalam dosa, manusia bukan saja kehilangan kemuliaan Allah, tetapi bumi yang kita diami ini juga kehilangan damai sejahteranya. Manusia kehilangan suasana surga dalam hidupnya. Tidak ada tempat yang aman dan damai di bumi ini seperti di Firdaus ketika manusia manusia masih tinggal di sana.

Berita Natal yang disampaikan melalui pujian para malaikat, memberitahukan bahwa sang juru selamat manusia akan memulihkan damai sejahtera di bumi ini.  Manusia yang terpisah dari Allah akan terhubung kembali melalui Yesus sang juru selamat, sehingga suasana surga itu dapat dinikmati kembali.  Damai sejahtera Allah di bumi ini, merupakan salah satu dari bentuk suasana surgawi di bumi.

Roma 14:17 “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”

Tidak harus ke Surga dulu untuk kita dapat menikmati kedamaian, tetapi manusia di bumi yang menerima penebusan darah Yesus juga dapat menikmati suasana Surga itu.

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa suasana surga itu terjadi karena :
1). Kita dibenarkan oleh penebusan selamat kita Yesus Kristus.
2). Hasil pembenaran itu, membawa kita  pada damai sejahtera Allah.
3). Roh kemuliaan yaitu Roh Kudus, dikaruniakan untuk menyempurnakannya dengan sukacita dari kasih Allah.

Jadi suasana surga yang komplit adalah :

  • Kebenaran oleh karya penebusan Yesus.
  • Damai sejahtera dari Allah.
  • Sukacita dari Roh Kudus.

3. Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
Pesan yang ke-3 ini, terkesan sepertinya Allah pilih-pilih orang, ada yang diperkenan ada yang tidak.  Kalimat di antara manusia yang berkenan kepada-Nya dapat dijelaskan dalam:

Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Ada dua hal yang menjadi penjelasan dalam ayat tersebut :

  • Supaya setiap orang : Artinya semua orang tidak ada yang dikecualikan, tidak ada pilih-pilih. Anugerahnya diberikan kepada semua orang.
  • Yang percaya kepada-Nya. Ini artinya tidak semua orang itu memilih untuk percaya. Tidak sedikit yang menolak dan meremehkannya.

Kepada orang yang percaya dan menerima penebusan-Nya inilah yang disebut yang berkenan kepada-Nya, di antara manusia.

Inilah yang dimaksud dari judul khotbah ini, tentang “Tiga pesan maksud dan tujuan Allah melalui nyanyian para malaikat” sebagai berita Natal bagi kita semua.

KESIMPULAN
Tiga pesan Natal dalam Lukas 2:14 , adalah setiap orang yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya, ia akan diperkenan Tuhan, dibenarkan, menerima kemuliaan Allah dan hidup dalam damai sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus.

Arsip Catatan Khotbah