2 Samuel 1:21
“Hai gunung-gunung di Gilboa! Jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.”
PENDAHULUAN
Ayat pokok tersebut merupakan ratapan Daud, ketika Saul mati dalam pertempuran melawan tentara atau pasukan perang tentara Filistin.
DAUD BERDUKACITA
Daud berdukacita karena Saul kehilangan janji Tuhan yang sedianya menetapkan kerajaan Israel atas Saul selamanya.
1 Samuel 13:13
Kata Samuel kepada Saul: “Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah Tuhan, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu, sebab sedianya Tuhan mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.”
Hal ini terjadi karena Saul tidak setia membangun hubungan yang intim dengan Tuhan sehingga rencana Tuhan yang baik dan mulia itu tidak digenapi dalam Saul.
SIAPAKAH SAUL?
Siapa dan bagaimanakah sebenarnya hidup dan kepribadian Saul sebelumnya?
1. Saul menjadi ciptaan baru
Sebenarnya Saul adalah pribadi yang sangat baik dan ideal.
1 Samuel 10:6 “Maka Roh Tuhan akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.”
Demikian kisahnya dalam:
1 Samuel 10:10
“Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah- tengah mereka.”
1 Samuel 10:11
Dan semua orang yang mengenalnya dari dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama dengan nabi-nabi itu; lalu berkatalah orang banyak yang satu kepada yang lain: “Apakah gerangan yang terjadi dengan anak Kish itu? Apakah Saul juga termasuk golongan nabi?”
1 Sam 10:12 Lalu seorang dari tempat itu menjawab: Siapakah bapa mereka? Itulah sebabnya menjadi peribahasa: “Apa Saul juga termasuk golongan nabi?”
Saul adalah pribadi yang ideal. Jabatannya adalah raja, tetapi cara hidup Saul seperti seorang nabi.
2. Rendah hati
1 Samuel 10:15
Kemudian paman Saul itu berkata: “Coba ceritakan kepadaku apa yang dikatakan Samuel kepada kamu.”
1 Samuel 10:16
Kata Saul kepada pamannya itu: “Terus saja diberitahukannya kepada kami, bahwa keledai- keledai itu telah diketemukan. “Tetapi perihal menjadi raja yang telah dikatakan Samuel kepadanya, tidak diceritakan kepadanya.”
Bandingkan dengan 1 Samuel 10:22.
3. Memiliki penguasaan diri
1 Samuel 10:27 Tetapi orang-orang dursila berkata: “Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!” Mereka menghina dia (Saul) dan tidak membawa persem-bahan kepadanya. Tetapi ia (Saul) pura-pura tuli.
Ketika Saul dilantik, ada pujian dan sukacita yang diekspresikan umat Israel. Dalam ayat 24 ada pula yang “bersorak!” Tetapi ada orang-orang yang berkomentar negatif tentang Saul dengan berkata “Masakan orang ini (Saul) dapat menyelamatkan kita!” Tetapi Saul tidak merasa sakit hati dan menjadi marah! Sebaliknya Saul berpura-pura tuli (seolah-olah Saul tidak mendengar ejekan orang-orang terhadap dirinya).
4. Memiliki roh pengampunan
1 Sam. 11:12 “Lalu berkatalah bangsa itu kepada Samuel: “Siapakah yang te-lah berkata: Masakan Saul menjadi raja atas kita? Serahkanlah orang-orang itu, supaya kami membunuhnya.”
1 Samuel 11:13
Tetapi kata Saul: “Pada hari ini seorang pun tidak boleh dibunuh, sebab pada hari ini Tuhan telah mewujudkan keselamatan kepada Israel.”
Orang-orang yang hadir saat pelantikan Saul dan mendengar penghinaan yang diucapkan orang-orang dursila itu mencari orang-orang dursila yang menghina Saul itu, dengan maksud untuk membunuh orang-orang dursila itu. Tetapi apa reaksi Saul? Saul sanggup meredam emosi dan niat orang yang mau membunuh mereka dengan berkata: “Tuhan sudah memberikan keselamatan kepada Israel – Jadi tidak boleh ada orang Israel yang harus alami kematian karena dibunuh!”
MENGAPA SAUL BERUBAH?
Mengapa setelah Saul menjadi raja dan berkuasa lalu Saul berubah mejadi orang yang: jahat, bengis, garang, sombong, tak ada kasih, kebaikan dan kerendahan hati dalam hati dan hidup Saul?
Penyebabnya adalah:
SAUL TIDAK MENCARI TUHAN
2 Samuel 1:21 “Hai gunung-gunung di Gilboa! Jangan ada embun, jangan ada hujan di atas kamu, hai padang-padang pembawa kematian! Sebab di sanalah perisai para pahlawan dilumuri, perisai Saul yang tidak diurapi dengan minyak.”
Jawabnya tentara Israel naik ke gunung Gilboa untuk melumuri senjata mereka dengan minyak urapan, tetapi Saul malas dan tidak melakukan hal itu.
Bangunlah hubungan yang intim dengan Yesus dalam doa dan urapan Roh Kudus!