logo test

WASPADA! IBLIS BERUPAYA MEMPERDAYA KITA DI AKHIR ZAMAN – Oleh Pdt. J.S. Minandar (Ibadah Raya – Minggu, 5 Februari 2023)

2 Tesalonika 2: 9-10 
“Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.”

PENDAHULUAN
Paulus menasihati jemaat Tesalonika bahwa menjelang Yesus datang kedua kali, akan datang si pendurhaka dan nabi palsu, yang akan mengadakan tanda-tanda Ajaib untuk menyesatkan orang-orang pilihan Allah untuk diseret dalam kebinasaan. Dengan lain kata, ayat ini mengingatkan kita untuk kita tidak mudah diseret oleh si pendurhaka yang tidak lain adalah Antikristus, dimana mereka memperlihatkan berbagai tanda-tanda ajaib dan mujizat yang mereka akan mengadakan untuk menipu dan menjatuhkan manusia.

Mari kita pelajari upaya iblis yang terus menipu sejak zaman Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru atau sampai di akhir zaman ini di mana kita hidup sekarang, di mana iblis melakukan berbagai penipuan! Untuk itu mari kita perhatikan kisah dalam Yosua 9 yaitu suatu kisah tentang “Akal Orang Gibeon.”

Yosua 9:1-2 “Ketika terdengar oleh raja-raja di sebelah barat sungai Yordan di Pegunungan, di Daerah Bukit  dan sepanjang tepi pan-tai Laut Besar  sampai ke seberang gunung Libanon, yakni raja-raja orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, bergabunglah mereka dengan seia, sekata untuk memerangi Yosua dan orang Israel.”

Disana diceritakan sewaktu seluruh bangsa yang ada di wilayah tanah Kanaan mendengar, bahwa dengan kuasa dan penyertaan Tuhan, Yosua telah mengalahkan “Yerikho” dan “Ai”, mereka pun menyadari bahwa Tuhan telah menentukan bahwa mereka akan ditumpas oleh umat Allah yaitu bangsa Israel. Hal ini membuat bangsa-bangsa yang ada di wilayah Kanaan (Tanah Perjanjian yang dijanjikan Tuhan bagi umat Israel), melakukan berbagai aksi yaitu Raja orang Het, raja orang Amori, raja orang Kanaan, raja orang Feris, raja orang Hewi  dan raja orang Yebus, bersatu membangun kekuatan melawan Yosua dan bangsa Israel. Tetapi lain halnya yang dilakukan oleh orang Gibeon. Apakah yang dibuat orang Gibeon kepada umat Allah (bangsa Israel)?

YANG DILAKUKAN ORANG GIBEON
Yosua 9:3-6 “Tetapi ketika terdengar kepada penduduk negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai,maka mereka pun bertindak dengan memakai akal: mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk-buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk-buruk, yang robek dan dijahit kembali,dan kasut yang buruk-buruk dan ditambal untuk dikenakan pada kaki mereka dan pakaian yang buruk-buruk untuk dikenakan oleh mereka, sedang  segala roti bekal mereka telah kering, tinggal remah-remah belaka. Demikianlah mereka pergi kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal. Berkatalah mereka kepadanya dan kepada orang-orang Israel itu: “Kami ini datang dari negeri jauh; maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami.”

Kita melihat dalam ayat itu dimana orang Gibeon sadar, kalau mereka melawan bangsa Israel dan Yosua, maka itu sama halnya dengan mereka berperang melawan Tuhan. Sebab kalau kita baca mundur dalam Yosua 1:5 firman Tuhan berkata: “…Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidup Yosua!”

Maka dari itu, itulah mengapa orang-orang Gibeon tidak melawan Israel dengan senjata, tetapi mereka menghadapi orang Israel dengan akal (tak-tik), yaitu mereka pakai pakaian dan sepatu yang buruk dan compang-camping, mereka bawa sisa-sisa roti yang sudah kering yang berupa remah-remah, lalu mereka naik keledai seolah-olah mereka baru saja melakukan perjalanan dari negeri yang jauh, seolah-olah mereka membutuhkan tumpangan. Inilah tipu muslihat orang Gibeon.

Kemudian Yosua 9:14,15 “Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tapi tidak meminta keputusan Tuhan. Maka Yosua  mengadakan  persahabatan  dengan mereka  dan  mengikat  perjanjian  dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup; dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka.”

Waktu Yosua dan orang Israel melihat orang Gibeon dengan tampilan tipu muslihat itu, mereka terkecoh dan termakan oleh akal bulus atau muslihat orang Gibeon itu. Mereka jatuh belas kasihan kepada orang Gibeon dan tanpa mereka sadari, mereka membuat perjanjian atau sumpah yang fatal.

Yosua 9:16 “Tetapi setelah lewat tiga hari, sesudah orang Israel mengikat perjanjian dengan orang-orang itu, terdengarlah oleh mereka, bahwa orang-orang itu tinggal dekat mereka, bahkan diam di tengah-tengah mereka.”
Artinya: Tiga hari, setelah Yosua dan orang Israel membuat perjanjian dengan para pengembara itu, akhirnya mereka (Yosua dan orang Israel) baru sadar bahwa mereka sudah tertipu. Ternyata Orang Gibeon bukanlah pengembara yang dari tempat jauh, Orang Gibeon hanyalah tinggal dekat Orang Israel bahkan Orang Gibeon ada ditengah-tengah Orang Israel.

Firman Allah: Tiga hari tiga malam adalah gambaran kematian dan kebangkitan Yesus. Hal ini mengandung arti bahwa penting sekali kita selalu mengingat Karya Yesus di atas kayu salib dan totalitas kita dalam persekutuan ibadah kita agar kita tidak mudah terkena tipu oleh segala muslihat si Iblis.

Pelajaran rohani yang patut kita perhatikan untuk kehidupan kita sehari-hari yaitu:
1. Jangan Membuat Perjanjian Dengan Iblis
Yosua 9:14 “Tetapi Yosua dan bangsa Israel melakukan kelalaiannya. Tanpa bertanya lagi kepada Tuhan, mereka langsung buat perjanjian dengan orang Gibeon”

Mereka tidak sadar bahwa setiap  perjanjian, membawa kita kepada suatu ikatan yang tak dapat dibatalkan dan ikatan perjanjian itu terikat secara turun temurun! Ketika Yosua dan bangsa Israel ingin menumpas orang Gibeon, perjanjian itu tidak bisa dibatalkan lagi, sebab telah mengikat.

Seperti yang kita tahu dimana 400 tahun sesudah Yosua, adalah raja Saul yang berupaya untuk memusnahkan orang Gibeon, dan ternyata apa yang dilakukan oleh Saul itu, berdampak buruk bagi pemerintahan Daud. Perhatikan 2 Samuel 21:1-6 Pada waktu Daud memerintah, terjadi kelaparan selama 3 tahun berturut-turut. Daud bertanya kepada Tuhan: “Mengapa Tuhan, terjadi hal ini, apa salahku, Tuhan?”

Tuhan menjawab Daud: Bahwa Saul berhutang darah, karena perbuatan Israel, khususnya Saul, oleh karena Saul pernah berusaha memusnahkan orang Gibeon. 

Kemudian Daud bertanya kepada orang Gibeon: Apa yang mereka kehendaki agar bangsa Israel bisa bebas dari bencana kelaparan (sebaliknya sebagai milik pusaka Tuhan, bangsa Israel jadi bangsa yang diberkati Tuhan). Jawaban orang-orang Gibeon benar-benar mengejutkan. Orang Gibeon tidak minta emas, uang atau harta yang banyak. Namun orang Gibeon menuntut kepada Daud yaitu tujuh kepala anak Saul yang mereka akan gantung di atas bukit di Gibeon.

Nah perhatikan saudara, hal ini harus jadi catatan bagi kita yang hidup di akhir zaman yaitu agar kita tidak main-main dengan Iblis. Karena Iblis lewat Antikristus akan tuntut perjanjian darah Wahyu 13:18.  Maka dari itu seharusnya kita totalitas buat perjanjian dgn Tuhan Yesus, lewat acara “Perjamuan Tuhan”. Kita harus berkata : Yesus, saya mau ikut Engkau selamanya! Saya mau hidup dekat dengan Yesus. Saya mau banyak berdoa dan merenungkan firman Allah.

2.    Jangan Mudah Tertipu Iblis
Ketika kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka Tuhan akan lengkapi kita dengan Kuasa dan fasilitas rohani yaitu Firman Allah; Kuasa Roh Kudus dan Nama Yesus yang menyanggupkan kita kalahkan Iblis.

Iblis sangat tahu dan mengerti tentang ini. Itu sebabnya, Iblis akan tampil melawan kita dengan gaya orang Gibeon, artinya: iblis akan menyamar dengan berbagai cara, dan salah satunya yaitu tampil sebagai malaikat Terang 2 Korintus 11:14b.

Contoh: Ezra 4.
A. Pembangunan Bait Allah
“Pembangunan Yerusalem terhambat oleh perlawanan musuh.”
Ay 1    Musuh, tidak menyerang dengan pedang, tapi dengan tipu muslihat.
Ay 2    Mereka tampil tidak seperti musuh, tapi seperti manusia rohani.

Mereka minta ijin agar mereka terlibat dalam membangun kota Yerusalem dan membangun Bait Allah. Mereka mengaku bahwa mereka seiman yaitu percaya kepada Allah. Mereka mempromosikan diri bahwa mereka suka membawa korban. Tetapi di ayat 3 dengan tegas Zerubabel, Yesua dan para tokoh umat Israel menolak niat musuh yang mau menipu dengan cara menyamar itu. Akhirnya ketahuan belangnya, perhatikan ayat 4 yaitu semua musuh umat Allah yang tampil menyamar itu, berusaha melemahkan jemaat sehingga jemaat takut untuk membangun, dan akhirnya dengan cara licik mereka berusaha menyuap untuk menggagalkan pembangunan Yerusalem. Dari sini kita belajar agar kita tidak menggunakan hal-hal yang terlihat seolah-olah rohani, tetapi sebenarnya salah bahkan dosa dan merusak!

B.    Wanita Petenung, Kisah Para Rasul 16
Iblis tidak senang bila ada jiwa-jiwa baru yang diselamatkan bagi Kristus. Sebab itu Iblis senantiasa berusaha menggagalkan pelayanan Paulus di Filipi agar orang Filipi binasa di dalam dosa mereka. Iblis berusaha menipu Paulus dan penduduk Filipi dengan memanfaatkan seorang wanita yang menyamar seolah-olah pengikut Yesus yang mendukung pelayanan rasul Paulus.

Pertama-tama, kita perhatikan dalam Kisah 16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari  belakang sambil berseru, katanya: “Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Maha Tinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.”

Dari penampilannya wanita ini, para pengikut Paulus dan semua orang percaya yang berjalan bersama-sama Paulus mengira bahwa wanita ini ialah pengikut Paulus atau anggota jemaat, tapi sebenarnya wanita ini ialah wanita yang dirasuki Iblis dan sedang mengalihkan orang Filipi supaya tidak mendengar firman Allah, tetapi mendengar wanita petenung ini.

Tapi rasul Paulus tidak bisa dibodohi oleh tipu muslihat Iblis. Rasul Paulus menengking dan mengusir Iblis yang berasuk Wanita itu, walaupun konsekuensinya rasul Paulus harus masuk penjara. Tapi justru di dalam penjara rasul Paulus menangkan lebih banyak jiwa, dan kepala penjara dimenangkan bagi Yesus.

Haleluya. Amen

Arsip Catatan Khotbah